POLITIK — Sejumlah kotak suara rusak dimakan rayap, ditemukan di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
Kejadian itu ditemukan anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Achmad Yani saat inspeksi mendadak, Rabu (27/3).
Yani yang juga Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI, meminta KPU DKI bergerak cepat mengatasi masalah kotak suara rusak di Jakarta. Salah satunya, kotak suara rusak di Jakarta Selatan.
“Kotak-kotak memang disimpan dengan rapi oleh pihak Kecamatan, namun ada hama rayap. Kotaknya kan dari kardus, jadi mudah sekali dirusak rayap,” kata Yani.
Atas temuan ini, Yani meminta KPUD DKI Jakarta segera menanganinya secara serius. Sebab, menurutnya, jika tidak segera ditangani, hal itu akan mengganggu pemilu yang akan digelar sebentar lagi.
“Kami harapkan agar KPUD DKI dapat bertindak cepat menyelesaikan masalah kotak suara yang rusak itu, karena berpotensi mengganggu pelaksanaan pemilu,” ucapnya.
Terakhir, Yani mengimbau semua pihak memeriksa kembali seluruh perlengkapan pemilu agar hal serupa tidak terjadi di tempat lain. Hal ini, menurutnya, merupakan salah satu upaya agar pemilu serentak berlangsung lancar.
“Kami imbau KPU pusat dan juga KPU provinsi agar berkoordinasi dengan semua pihak, untuk memeriksa kembali perlengkapan pemilu. Ini pencegahan, jangan sampai berakibat tertundanya pelaksanaan pemilu karena perlengkapannya rusak,” tuturnya.
Lantas, bagaimana penjelasan Yani terkait hal ini. Lalu, seperti apa penanganan KPU DKI atas masalah ini. Berikut pemaparan selengkapnya.
Achmad Yani: Kondisinya Parah, Pasti Menyebar ke Kotak LainBagaimana ceritanya kotak suara rusak dimakan rayap?
Kardus-kardus itu sudah dirakit, lalu penempatannya ditaruh di Gelanggang Olahraga (GOR) Mampang, Jakarta Selatan. Saat ditaruh di GOR, menurut Ketua KPU Jaksel (Jakarta Selatan), belum ada rayap.
Namun, setelah Ketua KPU Jaksel melihat bersama kami, ada rayap. Pandangannya mungkin, apakah tempatnya yang memang tidak kondusif, menyebabkan kardus-kardus itu dimakan rayap. Atau, ada benih-benih rayap.
Kondisinya parah?
Kalau dimakan rayap, maka sudah parah. Rayap itu kan kalau sudah makan sesuatu, nantinya bisa menyebar ke yang lain. Kalau hal ini terjadi, maka jadi masalah.
Apa saran Anda?
Saya mengimbau kepada KPU agar ditindaklanjuti, supaya tidak terjadi seperti ini lagi. Pihak KPU Jaksel memang sudah memanggil pihak ketiga untuk menyemprot rayap tersebut. Harapannya, agar rayap-rayap ini tidak ada lagi. Walaupun nantinya kita tidak tahu, rayap itu muncul lagi atau tidak.
Ada berapa kotak suara yang rusak dimakan rayap?
Ya, ada beberapalah.
Anda hanya inspeksi mendadak di Jaksel?
Memang hanya di Jaksel. Dengan seperti ini, kemudian saya dapat informasi dari teman-teman lain. Karena masalah ini terpublikasi, maka orang berbondong-bondong memberikan informasi, di tempat mereka juga ada.
Ini yang kami khawatirkan, jangan-jangan terjadi juga di tempat lain yang harus diantisipasi. Kalau tidak diantisipasi, maka akan mengganggu penyelenggaraan pemilu.
Penempatannya salah atau kotak suaranya yang kurang berkualitas?
Saya kira, misalnya ada rayap, maka kardus akan dimakan rayap. Jangankan kardus, kayu saja dimakan rayap. Saya kira, kotak suara perlu diperhatikan kembali.
Mudah-mudahan tidak kemakan rayap lagi. Hal ini harus diantisipasi penyelenggara pemilu. Namanya juga kardus.
Sudah Anda adukan ke KPU Jaksel?
Sudah saya laporkan ke KPU Jaksel dan dia melihatnya. Menurut KPU Jaksel, hal ini mengenai masalah tempatnya karena gedungnya sudah ada yang bocor atau taruhnya di bawah. Maka saya katakan, yang terpenting diselesaikan, jangan sampai mengganggu penyelenggaraan pemilu.
Kami ini hanya mengantisipasi. Karena dari kardus, maka penempatan kotak suara harus diperhatikan betul. Sebab, nanti bisa saja tempatnya ada rayap, tikus, dan ini masalah juga. Karena terbuat dari kardus, maka mudah rusak karena dimakan rayap dan tikus.
Efeknya fatal?
Kalau nanti rayap masuk ke kotak suara, maka itu juga akan mengganggu surat suara. Karena itu, KPU harus betul-betul memastikan, kotak suara bisa terjaga dengan baik.
Apakah DPRD DKI ada rencana memanggil KPUD Jakarta? Insya Allah, kalau teman-teman dari Komisi A DPRD DKI siap, maka kami akan coba memanggil untuk mengingatkan KPUD DKI.
Sunardi: Padahal Baru Dua Hari Disimpan di Tempat Itu Anggota DPRD DKI Ahmad Yani mengaku menemukan kotak suara dimakan rayap… Oh, mengenai hal tersebut sudah kita tindaklanjuti. Itu sudah kita cek dan sudah kita semprot juga.
Kenapa dimakan rayap?
Nah, padahal kotak suara itu baru dua hari di situ (GOR) Mampang, Jakarta Selatan. Kalau di kota tidak ada masalah. Peristiwa itu terjadi waktu kotak suara dirakit di Gelanggang Olahraga Kecamatan.
Kerusakan itu terjadi di tingkat kecamatan?
Iya, kejadiannya itu di GOR kecamatan.
Apa benar kerusakan itu karena rayap?
Iya benar, karena rayap.
Apakah tidak ada langkah pencegahan?
Begini, barang itu masih dirakit ya. Sebenarnya ketika kotak suara itu berada di GOR kabupaten-kota, sudah disemprot semua. Di GOR kecamatan kita turunkan karena mau dirakit, di sanalah kejadian dimakan rayap. Tepatnya setelah dirakit, barulah kejadian itu.
Apakah akan ada penyemprotan lagi sebelum pencoblosan?
Iya, kita sudah semprot lagi hari ini. Bahkan untuk kejadian ini, kita meminta kepada Pemda DKI Jakarta untuk menyemprot.
Apakah KPUD DKI bisa menjamin tidak akan terulang lagi insiden kotak suara rusak?
Insya Allah tidak ada lagi. Kita juga sudah perintahkan kepada teman-teman kabupaten/kota, karena perlengkapan pemilu sudah sampai kecamatan. Kewenangan sudah di teman-teman kabupaten/kota untuk bisa mengantisipasi.
Berapa banyak kotak suara di Jakarta yang rusak akibat rayap?
Hanya sedikit, nggak sampai lima. Kejadiannya, lima itu yang di Kecamatan Mampang saja. Kalau DKI sendiri, yang menyimpan itu bukan KPUD Provinsi, namun teman-teman di Kabupaten/Kota. Kita pengawasan saja.
Apakah yang rusak sudah diganti?
Sebenarnya kalau ada kerusakan, atau jika ditemukan kotak suara yang rusak, maka akan kita laporkan ke KPU. Karena, pengadaannya itu di KPU, bukan di KPU Provinsi. Terus nanti diganti. KPUD melaporkan saja ke KPU.
Apa ada potensi kendala?
Tentunya kita bekerjasama dengan stakeholder yang ada. Seumpamanya, kita berusaha, kalau bisa tidak banjir, jangan sampai kehujanan, dan tentu yang lainnya.
Apakah gudang-gudang logistik pemilu di Jakarta bebas dari bahaya?
Sebenarnya begini, kita menaruh semuanya itu di GOR kecamatan. Kita dalam loading itu di GOR kecamatan. Namun, masing-masing GOR ini memiliki kondisi yang berbeda-beda. Ada GOR yang usianya sudah lama, namun di bawahnya kita kasih kayu.
(*)