Pemuda Desa Pombakka Salut Legislator NasDem Rajin Sosialisasi Perda ke Konstituennya

MASAMBA — Legislator partai NasDem, M Rajab kembali melakukan Penyebarluasan Produk Hukum Daerah, yakni Perda nomor 2 Tahun 2017 tentang Wajib Belajar Pendidikan Menengah di Desa Pombakka Kecamatan Masamba, Minggu 2 November 2018.

Dihadiri ratusan warga, M Rajab menyindir soal wakil rakyat yang malas melakukan penyebarluasan produk hukum daerah atau Perda yang sudah ditetapkan DPRD Sulsel yang pembuatannya bersama Pemprov Sulsel.

“Masih banyak teman-teman kami yang malas turun ke konstituennya melakukan sosialisasi dan penyebarluasan Perda karena tidak menguasai masalah yang dituangkan dalam Perda tersebut, mereka tak tahu harus bicara apa, harus diakui anggota DPRD seperti itu mungkin terpilih karena materi semata, atau juga faktor kekayaan orangtuanya, padahal kegiatan semacam ini adalah kewajiban bagi Wakil Rakyat,” ucap Wakil Ketua Komisi E DPRD Sulsel itu.

Dalam kesempatan itu, M Rajab juga memaparkan fungsi dan kinerjanya sebagai Wakil Rakyat selama kurang lebih hampir lima tahun di legislatif Sulsel.

“Alhamdulillah, hampir lima tahun kami duduk di DPRD Sulsel dan sebagai pertanggungjawaban atas apa yang sudah kami kerjakan, kami melakukan kunjungan-kunjungan, saya memang dari Dapil Luwu Raya, tetapi ketika sudah duduk menjadi anggota DPRD, semua kabupaten di Sulsel harus kami kunjungi, melihat dan mendengar keluhan rakyat di bawah, bukan hanya di Luwu Raya,” terangnya.

Sementara itu, salah seorang dari unsur generasi muda Desa Pombakka, Habil Hatta, yang juga ikut hadir, merasa salut dengan Wakil Rakyat dari Fraksi NasDem ini yang terpantau paling rajin turun ke desa-desa menemui konstituennya.

Habil juga mempertanyakan sistem pendidikan nasional yang menurutnya selalu berubah-ubah.

Hal ini, kata dia, berpengaruh pada karakter pelajar yang kadang membuat guru menjadi ‘korban’ akibat orangtua siswa yang melihat hukuman fisik yang diberikan sang guru pada anaknya tapi dipidanakan.

“Kami mempertanyakan sistem pendidikan saat ini, setiap ganti Menteri ganti kebijakan, kurikulumnya berubah-ubah, lebih banyak materi ilmu pengetahuan semata, pelajaran tentang budi pekerti dan etika kurang, sehingga di era reformasi banyak Pendidik yang berkasus padahal hukuman fisik yang diberikan guru lebih bersifat pembinaan sehingga siswa menjadi tidak hormat lagi pada sang guru,” tandas Habil.

Kegiatan sosialisasi berdurasi tiga jam ini kemudian diakhiri dengan tanya jawab dan diskusi setelah sebelumnya diisi dengan siraman rohani dari Ust. Syamsul Bahri.

Tampak hadir, selain ibu-ibu juga kalangan generasi muda dan warga desa Pombakka yang didominasi oleh para petani.

Terpantau, M Rajab sendiri didampingi Sekdes Pombakka Irmansyah dan para tokoh masyarakat setempat. (**)

Pos terkait