Pengamat: Jika Koalisi 212 Terlaksana, Kans Prabowo-Yusril Besar

Jakarta — Peluang Prabowo Subianto berpasangan dengan Yusril Ihza Mahendra di Pilpres 2019 terbuka lebar jika Gerindra, PKS, PAN, dan PBB berkoalisi sebagaimana saran Habib Rizieq Shihab.

Menurut pengamat politik asal Universtas Padjajaran, Idil Akbar, kombinasi Ketua Umum Gerindra dan Ketua Umum PBB tersebut ‎ memenuhi syarat maju berpasangan, merujuk acuan yang kerap digunakan partai politik dalam menentukan komposisi capres dan cawapres.

Bacaan Lainnya

“Kemunculan dua nama (Prabowo-Yusril,red) bisa saja. Kan biasanya basis yang digunakan militer-sipil atau sebaliknya. Kemudian Jawa-luar Jawa. Selama ini luar Jawa dari Indonesia bagian timur, nah kali ini bisa saja wilayah barat,” ujar Idil tulis Jawapos, Jumat (23/3).

Saat ditanya sejauh mana peluang keempat partai mengusung nama lain sebagai capres selain Prabowo, Idil memprediksi kecil kemungkinan.

“Saya berbasis data dan survei, itu kan cuma nama Prabowo yang elektabilitasnya dapat menjadi penyeimbang Joko Widodo,” ucapnya.

Pengajar di Universitas Padjadjaran ini kemudian membandingkan elektabilitas Prabowo dengan Gatot Nurmantyo. Menurut Idil, elektabilitas mantan Panglima TNI itu masih kalah jauh.

“Saya kira gambling kalau mencalonkan Gatot. Sepertinya untuk posisi nomor satu juga baru memungkinkan kalau Prabowo juga legowo. Tapi tetap perlu kerja keras,” ucapnya.

Prabowo maupun partai-partai pengusung kata Idil kemudian, harus semaksimal mungkin memasarkan nama yang diusung. Karena pendaftaran pasangan calon presiden sudah dibuka 4-10 Agustus mendatang.

Sebelumnya, Wakil Sekjen DPP Gerindra Andre Rosiade diketahui menemui Habib Rizieq di Mekkah, Rabu (21/3) malam lalu. Dalam pertemuan Rizieq menyarankan agar Gerindra, PKS, PAN, dan PBB berkoalisi.

Rizieq berjanji akan menggerakkan umat Islam dan alumni 212 mendukung koalisi tersebut dalam Pilpres 2019, jika koalisi terbentuk.(Ist/*)

Pos terkait