MEDU.ONLINE – Komunikasi politik pasangan M Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma) di Pilkada Makassar, disebut sarat kejutan dan tergolong sukses. Duet berakronim ADAMA itu mampu menyatukan sejumlah mantan kandidat pilkada sebelumnya hingga di tingkat grass root.
Sebut saja Andi Rachmatika Dewi, Politisi NasDem yang juga legislator DPRD Sulsel itu tak lain adalah duet Munafri Arifuddin di Pilwalkot Makassar 2018 silam. Selanjutnya ada nama Indira Mulyasari Paramastuti, Iqbal Djalil alias Ustaz Ije, hingga mantan calon Wali Kota Makassar di Pilwalkot 2013 Rusdin Abdullah. Entah kejutan apa lagi yang akan terjadi hingga hari pencoblosan 9 Desember nanti.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Ibnu Hadjar Yusuf menilai fenomena dukungan eks kandidat Pilkada Makassar itu sebagai salah satu kejutan yang dihadirkan oleh pasangan Danny-Fatma di Pilwalkot 2020.
“Pasangan Danny-Fatma memang identik dengan kejutan istimewa dalam proses tahapan Pilwalkot 2020. Mulai dari proses awal pencalonan dimana hanya Pak Danny yang berani menggandeng perempuan sebagai wakil, momen deklarasi yang sangat monumental dan unik, hingga kejutan lainnya,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (29/9/2020).
Merapatnya gerbong para eks kandidat Pilkada Makassar ke pasangan yang identik dengan tagline ADAMA’ itu, kata Ibnu Hadjar, tak terlalu mengherankan. Sebab kemampuan Danny maupun Fatma dalam melakukan komunikasi politik yang cukup mumpuni tentu jadi magnet tersendiri. Termasuk bisa dipersepsikan pemimpin tanpa sekat.
“Ini keunggulan pasangan ADAMA’ dibanding pasangan lainnya. Pada wilayah komunikasi politik, mereka selalu santun dan penuh dengan etika. Terus membangun dan menjaga silaturahmi dengan siapapun, baik pada tataran elite, grassroot, maupun yang berbeda haluan politik. Semua mencair bagi Danny-Fatma,” bebernya.
Menyatunya eks kandidat Pilkada Makassar itu, kata Ibnu Hadjar akan membawa dampak signifikan bagi pasangan Danny-Fatma. Dampak ini di luar dari mesin parpol pengusung (Nasdem, Gerindra) dan pendukung (PBB, Gelora dan Berkarya) duet nomor urut 1 itu.
Ibnu Hadjar mencontohkan Rusdin Abdullah alias Rudal. Dengan memboyong komunitas besar sekelas Rudal Community, katanya, tentu akan membawa efek elektoral yang sangat besar bagi Danny-Fatma.
“Pak Rudal yang notabene memiliki power besar di Makassar. Ditambah kehadiran team work dari Cicu yang dulu lawan politik Pak Danny, serta kehadiran Indira dan Ustaz Ije. Di Makassar, mereka semua ditokohkan. Menyatunya mereka tentu semakin menguatkan dan meyakinkan bahwa pasangan Danny-Fatma berpeluang besar memenangkan kontestasi Pilwalkot Makassar 2020,” pungkas Ibnu Hadjar. (*)