PALOPO — Sebagai wujud rasa syukur akan limpahan hasil panen pada musim tanam 2018, masyarakat di Kelurahan Pentojangan menggelar acara syukuran pesta panen, yang dirangkaikan dengan Tudang Sipulung, Jumat 21 Desember 2018.
Dalam acara itu, warga dan panitia penyampaikan sejumlah infrastruktur yang butuh untuk segera dibenahi. Sehingga aktivitas petani bisa berjalan lancar.
Pesta panen itu dihadiri Wakil Wali Kota Palopo, Rahmat Masri Bandaso (RMB), Ketua TP PKK Palopo Hj Utia Sari Judas, didampingi Wakil Ketua TP PKK Palopo Hj Nurlinda Sabani, Ketua DWP Paplopo Hj Norma Jamaluddin, Asisten I Setda Palopo, unsur Muspida, Kadis Pertanian, para Camat,Lurah se Kecamatan Telluwanua, dan Masyarakat setempat.
Ketua panitia pelaksana, Anggaria, dalam laporannya mengatakan, kegiatan itu terlaksana murni dari para kelompok tani di kelurahan Pentojangan.
“Mulai musyawawarah yang menghasilkan mufakat dari para petani, anggaran yang digunakan, sampai pada panitia yang bertugas, murni dari para petani di kelurahan pentojangan,” ungkap Anggaria.
Mewakili para petani di Kelurahan Pentojangan, Anggaria, yang juga ketua salah satu kelompok tani, di hadapan Wakil Walikota, menyampaikan kendala yang dihadapi para petani.
Ia menyebut, meskipun hasil panen meningkat, masih ada kendala yang dialami para petani di Kelurahan Pentojangan.
Kendala itu, lanjut Anggaria, yakni adanya jembatan gantung yang perlu dibenahi, dan juga sungai yang sudah hampir habis terkikis air alias terancam amblas.
Menurutnya, jembatan gantung itu memang sudah seharusnya sudah jadi permanen, karena sebagai akses utama yang menghubungkan Kota Palopo dan Kabupaten Luwu, serta akses bagi para petani untuk mengangkut hasil panen.
“Meskipun sudah kami perjuangkan di Musrenbang, tapi tetap penting untuk kami sampaikan disini,” jelas Anggaria.
Wakil Walikota Palopo Rahmat Masri Bandaso (RMB) dalam sambutannya pada kesempatan itu menyampaikan, “Bersyukur adalah hal wajib yang harus kita lakukan Ini semua adalah anugerah dari Allah SWT, yang diberikan kepada kita, dan Allah SWT memperlihatkan kebesarannya kepada kita. Dengan bersyukur atas apa yang kita dapatkan ini, In Sha Allah tahun depan lebih melimpah lagi,” ujarnya.
Terkait kendala yang dihadapi para petani, RMB mengatakan hal tersebut menjadi perhatian utama dan akan dikoordinasikan dengan instansi terkait. RMB menjelaskan bahwa pengerjaan jembatan gantung itu sudah masuk dalam APBD Pemkot Palopo tahun 2019.
“Pemkot Palopo selalu memperhatikan masyarakatnya. bukan hanya pertanian, semua sektor harus kita bangun di Palopo. mari kita bersama sama bergandengan tangan membangun kota kita,” ujarnya.
Ia berpesan jangan lagi terpengaruh isu-isu yang menyesatkan, terpengaruh berita-berita hoaks. “Mari kita mempertahankan kondisi Kamtibmas kita. keamanan, kebersamaan,persaudaraan dan kekeluargaan kita,” ajaknya.
Pada kesempatan itu juga, RMB meminta agar dinas pertanian dan balai penyuluhan pertanian (BPP) untuk terus lakukan pembinaan kepada para petani.
“Petani telah diberikan alat-alat pertanian dan pembinaan, namun masih perlu penyempurnaan lagi. termasuk pupuk. Ketersediaan pupuk dan sarana-sarana produksi harus diperhatikan agar tersedia, sehingga bisa mendukung para petani untuk mendapatkan hasil yang baik,” katanya.
Sementara itu, Penceramah, Ust H Bachtiar Nawir, dalam pesan pesan agama yang disampaikannya mengatakan syukur dalam Islam hukumnya wajib.
Wa-idz ta-adzdzana rabbukum la-in syakartum la-aziidannakum wala-in kafartum inna ‘adzaabii lasyadiid (Alquran Surat Ibrahim ayat 7). Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
Bersyukur, lanjut Ust Bachtiar, dapat dilakukan dengan yang paling ringan, yakni ucapkan kalimat Hamdalah, Alhamdulillah. Kemudian pandai berterimakasih atas jalan nikmat yang diberikan kepada kita, pandai mengeluarkan sebagian rezeki yang telah diberikan Allah SWT, dan sujud menyembah Allah, melaksanakan ibadah Salat.
Pada acara syukuran yang diisi dengan persembahan tari tarian itu, digelar pula lomba ‘Rakki’ yang diihiasi dan diisi hasil bumi seperti buah-buahan dan padi, yang merupakan hasil panen dari para petani di Kelurahan Pentojangan.(Humas)