MEDU-ONLINE | Sebuah polling online di Facebook yang menamai risetnya sebagai SSI, plesetan dari sebuah lembaga survei yang diduga pesanan incumbent di Pilkada Luwu Utara (Lutra) baru-baru ini mengumumkan hasil surveinya. SSI adalah akronim dari Suka Suka Iccank, nama netizen yang melakukan riset sederhana itu.
Meski dengan metodologi yang open source, terbuka dan rentan disusupi voters yang bukan Pemilih Lutra, namun survei yang dilakukan jurnalis asal kota Palopo itu cukup mengejutkan.
Dalam kesimpulan sementaranya, jika Pilkada dilakukan pada hari ini, Jumat 30 Oktober 2020, maka bisa dipastikan Petahana Indah Putri Indriani bakal tumbang.
Iccank Razcal, nick name jurnalis terkemuka di kota Palopo itu menuliskan hasil risetnya di grup Facebook: Kupas Tuntas Pilkada Lutra, Jumat 30 Oktober 2020.
Polling yang sejak 10 hari lalu ia buka itu menghadirkan pertanyaan: “Setujukah Anda Ganti Bupati di Pilkada Lutra 2020?”
Dan hasilnya, sebanyak 324 netizen atau 77,88% mengaku setuju untuk ganti bupati dan hanya 22,12% atau 92 voters yang mengaku ingin Indah kembali jadi bupati.
Polling SSI itu, dalam part 2, kembali lagi menanyakan kepada voters “Apa alasan anda sehingga tak ingin memilih Paslon Petahana lagi?”
Dari 12 opsi/pilihan jawaban di Polling tersebut, opsi terbanyak yang dipilih Warganet adalah karena jumlah pengangguran kian meningkat/Lap. kerja kurang, yang terpantau mendapat dukungan 31 suara/voters (30,69%). Sedangkan alasan kedua lainnya yang juga dipilih Netizen adalah karena Petahana dianggap gagal menata lingkungan hidup / bencana alam jumlahnya 14 netizen atau 13,86% dari total 101 Voters. Sedangkan alasan ketiga terbanyak adalah pemerintahan IDP dinilai gagal mewujudkan infrastruktur jalan/jembatan/bendungan/irigasi yang mendapat respon 12 voters atau 11,88%.
“Ini hanya simulasi alias percobaan saja, kami ingin merekam suara publik, meski angka kesalahannya juga pasti cukup tinggi karena ini open source, voters dari mana-mana saja bisa masuk dan ikut menjawab,” ungkap Iccank.
Ia melanjutkan,”karena ini sebenarnya hanya test case dari survei yang banyak beredar yang diklaim masing-masing Kandidat dan membuat bingung masyarakat. Kami sekadar ingin menguji saja benarkah hasil survei SSI misalnya yang menyebut Petahana leading 59% merujuk survei mereka pada Agustus lalu atau 1 bulan pasca bencana, dan hasil polling ini menurut kami menunjukkan bahwa (survei SSI) itu tidak sepenuhnya betul.
“Kami hanya ingin masyarakat lebih cerdas dan tidak mudah digiring oleh pembentukan opini apalagi di era digital saat ini semua bisa mengakses informasi, keluhan dan keinginan masyarakat, seberapa besar mereka ingin punya Bupati Baru bisa direkam dan dimonitor secara real time dari hari ke hari. Saat ini masyarakat tidak terlalu sepenuhnya percaya pada media konvensional atau mainstream, mereka lebih senang memantau perkembangan lewat forum-forum alternatif, seperti Sosmed dan obrolan di warung kopi,” jelas redaktur pelaksana salah satu koran terkemuka di kota Palopo itu.
Margin of error Polling Online ini sendiri berkisar 15-20%. Dimana selisih antara yang setuju dan tidak setuju sangat tebal, atau perbandingannya 3,5 kali lipat antara 324 yang setuju versus 92 voters yang tidak setuju.
“Jika misalnya, angka 324 yang setuju ganti bupati itu kita bagi rata kepada pemilih MTR-RL dan AKAS saja, maka hasilnya sebagai berikut:
1. MTR-RL 162 suara, 2. IDP-SUAIB 92 suara dan 3. AKAS 162, atau dengan kata lain, kesimpulan kami adalah, jika Pilkada dilakukan pada hari ini maka otomatis Petahana tumbang, karena hanya mendapat sokongan 92 suara, berdasarkan hasil Polling Online kami selama kurang lebih 6 hari di sosial media,” pungkas Iccank. (rls)