Prabowo Ingin Menang tapi Selisihnya Harus 25 Persen, Ma’ruf: Mimpi di Siang Bolong

POLITIK – Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin menilai wajar saja jika calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto punya keyakinan menang dalam Pemilihan Presiden 2019.

Namun, dia menilai target kemenangan Prabowo dengan selisih 25 persen terlalu besar. Ma’ruf meminta Prabowo berkaca dari berbagai hasil survei.

“Gede banget itu. Padahal survei semua mengatakan tidak ada yang menang. Enggak ada satu survei pun yang mengatakan menang, paling kalah tipis, kalah banyak,” ujar Ma’ruf di kediamannya di Jalan Situbondo, Sabtu (6/4/2019).

Ma’ruf menyampaikan hal itu sebelum berangkat ke titik kampanye pertamanya di Serang, Banten.

Adapun Prabowo membuat target tinggi karena curiga ada potensi pencurian suara. Dia harus menang dengan selisih yang jauh agar tetap menang meski suaranya dicuri.

Terkait itu, Ma’ruf menilai lagi-lagi kubu Prabowo membuat opini publik bahwa ada kecurangan dalam pemilu ini. Padahal, tahapan pemilu ini dilakukan oleh lembaga independen dan diawasi juga.

“Kalau kita ingin meningkatkan, ya kita berusaha keras. Jangan seperti itu, berpikiran ‘saya menang sekian, kalau enggak menang berarti ada curang’,” ujar Ma’ruf.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengajak kalangan akademisi untuk memenangkan dirinya dan calon wakil presiden Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

Prabowo menekankan bahwa seluruh elemen masyarakat harus benar-benar turun mengawasi pencoblosan hingga penghitungan suara untuk mengantisipasi potensi kecurangan.

Hal itu ia ungkapkan saat berpidato di acara silaturahim Gerakan Elaborasi Rektor, Akademisi Alumni, dan Aktivis Kampus Indonesia di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat (5/4/2019) malam.

“Beberapa hari lagi kita harus benar-benar turun dan atasi niat-niat kecurangan,” ujar Prabowo dilansir Kompas.com.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengungkapkan bahwa dirinya menargetkan selisih perolehan suara di atas 25 persen dari pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Sebab, kata Prabowo, ada potensi perolehan suaranya dicuri sekitar belasan persen.

“Kita harus menang dengan angka yang sangat besar. Kita harus menang dengan selisih di atas 25 persen karena potensi dicuri sekian belas persen,” kata Prabowo.

(*)

Pos terkait