Pria Joki Vaksin di Pinrang yang Ngaku Sudah 16 Kali Disuntik Kini Dipanggil Polisi

MEDU-ONLINE, PINRANG – Abdul Rahim (49) warga Kabupaten Pinrang, Sulsel yang videonya viral karena mengaku sudah disuntik vaksin belasan kali, kini dipanggil polisi.

Abdul Rahman dipanggil untuk dimintai keterangan di Polres Pinrang.

Diketahui Abdul Rahim tidak ditahan pihak kepolisian melainkan hanya diambil keterangannya oleh Pihak Polres Pinrang sejak Senin, (20/12/2021) malam.

Bahkan, ia menyebut bukan 16 kali sudah divaksin, tetapi sudah 17 kali.

“Setelah saya ingat-ingat, saya sudah divaksin 17 kali. Yang kemarin itu (16 kali) salah,” kata di kantor polisi.

Rahim mengaku diupah ratusan ribu jika menggantikan seseorang untuk divaksin.

“Adapun upah yang saya terima sebanyak Rp 100 ribu sampai Rp 800 ribu,” ucapnya.

Alasan Rahim ingin divaksin karena untuk memenuhi biaya kebutuhan sehari-hari.

“Untuk kebutuhan sehari-hari karena saya buruh bangunan ji. Kalau ada yang panggil saya pergi,” ujarnya.

Rahim mengaku bahwa ada 14 orang yang ia wakili untuk divaksin Covid-19 demi mendapatkan kartu vaksin.

Rata-rata ke 14 orang tersebut adalah kenalan Rahim yang berada di lingkungan rumahnya.

“Rata-rata orang dikenal dan dekat rumah,” sebut Rahim.

Ia mengaku suntikan 17 kali itu ia dapat dalam kurun waktu tiga bulan. Dari informasi yang dihimpun, ada lima titik lokasi vaksinasi yang diduga didatangi Abdul Rahim.
Yakni di RSUD Lasinrang Pinrang, Puskesmas Salo, Masjid Muhammadiyah, RS Khadijah dan Masjid Nurul Amin.

Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Deki Marizaldi mengatakan Abdul Rahim sudah menjadi joki vaksin sejak tiga bulan lamanya.

“Dari hasil interogasi, dia mengaku menjadi joki vaksin sudah tiga bulan,” kata Deki.
Alasannya, kata Deki, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Karena yang bersangkutan ini tidak punya kerja tetap dan hanya buruh bangunan, makanya dia lakukan itu,” tuturnya.

Pihaknya pun masih melakukan pendalaman terkait lima titik lokasi yang ditempati Rahim mendapatkan vaksinasi. (*)

 

 

Pos terkait