LUWU UTARA — Seminar Program Kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) PPM Angkatan XXV Universitas Andi Djemma di Desa Banyuwangi pada Selasa 31 Oktober 2017, diapresiasi oleh warga dan pemerintah setempat.
Pasalnya, program yang ditawarkan mahasiswa yang melakukakan KKN di desa tersebut dirasa banyak memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
Arifin Zainuddin Laila, selaku peserta KKN mengatakan bahwa meskipun Banyuwangi adalah desa paling kecil di indonesia yang hanya memiliki jumlah kartu keluarga sebanyak 89,
namun desa tersebut memiliki potensi ekonomi yang besar.
Sebab desa tersebut penghasil gula terbesar di Kecamatan Sukamaju. Dalam sehari rata-rata masyarakat di desa ini dapat memproduksi gula merah sebanyak 50 kg.
Namun yang menjadi masalah adalah masyarakat setempat belum tahu cara memasarkan gula merah yang mereka produksi.
“Olehnya itu salah satu program yang kami prioritaskan adalah memberikan pelatihan kewirausahaan guna menunjang keterampilan masyarakat untuk membuat kemasan gula merah yang menarik,” tutur Arifin.
Hal ini bertujuan, lanjut dia, agar gula merah masyarakat Desa Banyuwangi dapat menembus pasar-pasar modern yang ada di Kabupaten Luwu Utara serta Indonesia pada umumnya.
Selain itu, mahasiswa KKN – PPM Angkatan XXV juga melakukan sinergitas antara pemerintah setempat dalam mengusung program kerja misalnya,
– Workshop budi daya tanaman
– Rengerasan badan jalan
– Renovasi serta pengadaan tong sampah di Masjid Babussalam Desa Banyuwangi.
– Pelatihan Daur ulang sampah, pengelolaan sampah dan edukasi lingkungan.
– Pembuatan peta Desa Banyuwangi dan pengadaan papan nama jalan, dan sebagainya.
Sementara itu Nuradi, selaku Kepala Desa pada sambutannya mengatakan,”Saya siap untuk membantu adik-adik mahasiwa KKN dalam merealisasikan program kerjanya, sebab semua program kerja yang diusung adik-adik mahasiswa KKN merupakan kebutuhan warga Desa Banyuwangi,” tandasnya.
Ia juga berterima kasih pada mahasiswa yang telah memberikan sumbangsih pemikirannya bagi warga desa.(HH/*)