JAKARTA — Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menetapkan 9 komisoner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) periode 2019-2022.
Dilansir TerasKata.id, dari sembilan nama yang dinyatakan lolos itu, satu diantaranya adalah Aswar Hasan, putra tana Luwu. Ia merupakan mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo. Ia juga adalah salah satu pendiri FISIP Unanda.
Aswar Hasan yang juga dosen tetap Ilmu Komunikasi pada FISIP Universitas Hasanuddin (Unhas) ini, terpilih setelah melalui proses voting di Komisi I DPR RI. Aswar Hasan meraih 47. Berada pada urutan ketiga setelah incumbent Nuning Rodiyah dan pendatang baru Mulyo Hadi Purnomo yang sama-sama meraih 49 suara. Pada voting tersebut ada 450 suara yang diperebutkan.
Aswar Hasan menanggapi dirinya terpilih sebagai Komisioner KPI sebagai bentuk apresiasi terhadap dirinya. Tantangan ke depan yang akan dihadapi Aswar, adalah bagaimana migrasi penyiaran dari analog ke digital. Rancangan undang-undangnya kini sedang digodok.
”Saya pikir itu merupakan bentuk apresiasi terhadap saya, pertama latar belakang saya, kompetensi, dan komitmen, yang saya tuangkan dalam visi misi saya,” kata Aswar.
Aswar berharap, rancangan undang-undang tentang migrasi penyiaran dari analog ke digital adalah segera disahkan di periodenya. Kerja keras KPI adalah sangat menentukan dunia penyiaran ke depan.
”UU ini nanti yang akan jadi patokannya,” tandas mantan Komisioner KPID Sulsel ini.
Ia menambahkan, digitalisasi dengan segala perspefktifnya harus menguntungkan untuk kepentingan rakyat dan masa depan bangsa. Itu menjadi komitmen Aswar, dunia penyiaran harus bisa bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.
Sekedar diketahui, selain dikenal sebagai Dosen tetap, ia juga merupakan Praktisi Media dan Informasi, serta Peneliti Universitas Hasanuddin. Aswar Hasan menyelesaikan studi pada strata 1 pada kualifikasi keilmuan, ilmu komunikasi, strata 2 pada ilmu komunikasi konsentrasi media massa dan kualifikasi doktoral pada Administrasi Publik.
Di Unhas, ia mengampu mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi, Dasar-Dasar Penulisan Kreatif Metode, dan Cybermedia. Supervisor utama untuk penelitian mahasiswa S1 dan S2 peminatan lainnya, sebagai narasumber media massa untuk kualifikasi kajian media, ia juga mantan ketua komisi keterbukaan informasi publik Sulsel.
(*)