LUWU UTARA — Wakil Bupati Luwu Utara, Muh Thahar Rum memimpin Rapat Koordinasi dalam rangka mengantisipasi terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kg, Kamis (9/5/2019), di Ruang Rapat Wakil Bupati.
Rakor ini selenggarakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (DP2KUKM) dan dihadiri yang mewakili JR Sales Executive LPG I Region VII Wilayah Parepare Risal, para agen dan pangkalan elpiji serta Perangkat Daerah terkait.
Wabup Luwu Utara, Muh. Thahar Rum menjelaskan soal kenaikan harga sembako, BBM, dan gas elpiji selalu menjadi tren menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
Untuk itu kita perlu upayakan untuk mengatasi masalah ini. Terus terang, tiga hal ini pengaruhnya luar biasa bagi masyarakat. Untuk itu, hari ini kita duduk bersama guna menyikapi hal ini agar segera bisa kita atasi, terutama terkait gas elpiji 3 kg,” pungkasnya.
Dalam rapat tersebut pihak yang mewakili JR Sales Executive LPG I Region VII Wilayah Parepare, Risal mengungkapkan bahwa alokasi reguler gas elpiji 3 kg untuk Luwu Utara itu ada 186.480 tabung per bulan.
“Kalau kebutuhan di Kabupaten Luwu Utara meningkat, ada alokasi fakultatif atau penambahan sebesar 319.020 tabung. Jadi ada kenaikan sekitar 17%. Untuk bulan Ramadan ini ada sekitar 218.400 tabung,” ungkap Risal.
Risal menerangkan persoalan kelangkaan dan mahalnya gas elpiji di bulan Ramadan tidak hanya terjadi di Luwu Utara saja, tetapi juga terjadi di wilayah Luwu Raya, Parepare, bahkan di Sulbar juga terjadi masalah yang sama.
“Saya sarankan agar Pemda Luwu Utara segera membuat regulasi di tingkat pengecer terkait HET. “Untuk pengecer, kita tidak bisa tindaki. Soalnya di luar kewenangan kami. Kecuali pangkalan, kita masih bisa beri teguran dan sanksi, bahkan pencabutan untuk dinonaktifkan sebagai pangkalan,” tutupnya.
Penulis: Putri