PALOPO — Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Palopo dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda telah melakukan kegiatan seperti penanaman mangrove, setelah itu menggelar dialog kepemudaan dan deklarasi pemuda anti hoax yang dihadiri oleh beberapa organisasi kepemudaan (OKP) di pelataran belakang Kantor Walikota Palopo, Sabtu 27 Oktober 2018.
Pada kesempatan itu, Kadispora Kota Palopo, Nuryadin yang membuka kegiatan tersebut menyampaikan bahwa semoga kegiatan pada malam hari ini semuanya tetap semangat, apa yang didapatkan bisa dikoordinasikan baik kepada diri sendiri, saudara, teman dan lingkungan sekitar.
“Semuanya harus tetap semangat, dan sebaiknya apa yang sudah didapatkan pada malam ini agar bisa dikoordinasikan baik kepada diri sendiri, kepada saudara, teman dan pada lingkungan sekitar kita”ungkapnya.
Sementara itu, Ketua KNPI Kota Palopo, Umar mengatakan agar para pemuda bagaimana ke depannya KNPI sebagai wadah untuk berhimpun. Tetap semangat menjadi wadah untuk berhimpun. KNPI adalah suatu ruang yang sangat tepat untuk memerangi hoax yang ada.
Selain itu, pada malam tersebut pula Umar juga menegaskan bahwa tidak ingin membedakan KNPI satu dengan yang lainnya. “Selalu berkoordinasi, selalu bekerjasama. Tidak memilah milih dari KNPI satu dengan yang lainnya”, ucapnya.
Dan serta mengajak masyarakat dan pemuda agar bisa ikut dalam kegiatan KNPI selanjutnya yaitu besok (Minggu 28 Oktober 2018) untuk bisa mendonorkan darah.
Bukan hanya Umar, Bung Gibion Lomo yang selama ini dikenal sebagai tokoh pemuda yang juga ikut hadir memberikan sedikit pencerahan dan harapannya agar kaum muda ikut menjadi filter bagi penyebaran hoax, bukan malah jadi biang penyebar hoax.
Sedangkan Haeril Al Fajri tokoh pemuda yang dikenal sebagai motivator yang juga Direktur Macca Indonesia Foundation (MIND) lebih banyak mengulas soal solusi dan penyebab utama hoax, yang menurutnya karena pemuda zaman now kurang memiliki wawasan karena kurangnya membaca dan literasi sebagai bahan referensi, sehingga setiap ada informasi yang sifatnya ‘sensasional’ di-blow up dan dianggap sebagai suatu fakta meskipun sebenarnya masih harus diuji kebenarannya. “Orang-orang sepertinya malas menguji kebenaran suatu berita, sehingga hoax punya tempat yang subur diĀ masyarakat, utamanya sosial media, padahal jika pengetahuan dan wawasan kita bagus, maka kita tak mudah menelan mentah-mentah informasi yang disampaikan orang, itulah mengapa berita hoax mudah menyebar,” pungkas Haeril.
Kegiatan ini juga dihadiri Ketua KPU Palopo Abbas Johan yang dikenal sebagai mantan aktivis, yang juga dosen Unanda, serta tokoh pemuda dan pemudi dari berbagai OKP seperti HMI, GMKI, FKPPI, AMPI, PMII, dan sebagainya.(***)