Segini Harga Rumah Empat Lantai Papa Novanto

JAKARTA — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto tengah tersandung kasus pengadaan E-KTP diketahui memiliki rumah di Jl Wijaya XIII No. 19, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kawasan tersebut merupakan salah satu kawasan paling elit di Jakarta.

Country General Manager Rumah123, Ignatius Untung mencatat, saat ini rata-rata harga rumah baru di kawasan tersebut dengan luas tanah 1.000 meter persegi dan luas bangunannya 1.500 meter persegi harganya sekitar Rp 100 miliar. Namun jika kondisi rumah sudah tua lebih murah Rp 20 miliar yakni Rp 80 miliar.

Dengan tolak ukur harga tersebut, maka diperkirakan harga tanah di kawasan tersebut sekitar Rp 80 juta per meter dan harga bangunan Rp 20 juta per meter.

Diketahui rumah Setya Novanto terdiri dari 4 lantai dengan luas lahan 1.600 meter persegi. Dengan asumsi 60% lahannya untuk bangunan maka luas rumah awal sekitar 960 meter persegi lalu dikalikan 4 tingkat berarti luas rumahnya sebesar 3.840 meter per segi.

Jika dikalikan dengan harga asumsi rumah di kawasan Wijaya, Kebayoran baru Rp 20 juta permeter maka harga bangunan rumahnya sekitar Rp 76,8 miliar. Namun itu belum dihitung dengan luas tanah.

Untuk luas tanahnya 1.600 meter persegi dikalikan Rp 80 juta harga acuan lahan per meter maka harga tanahnya mencapai Rp 128 miliar. Nah jika ditambah dengan harga rumah maka total nilai tanah beserta bangunan milik Setya Novanto itu sekitar Rp 204,8 miliar.

Menurut Ignatius, hanya segelintir orang yang bisa membeli rumah dengan harga selangit seperti itu. Bahkan dia mencatat hanya 2% penduduk Indonesia yang mampu membeli rumah seharga itu.

“Itu mahal banget, yang bisa beli harga segitu mungkin enggak lebih dari 2% penduduk Indonesia yang bisa beli rumah seharga itu,” tuturnya seperti dikutip detikFinance, Kamis (16/11/2017).

Saat ini kebanyakan penduduk Jakarta lebih banyak memilih untuk membeli rumah di wilayah pinggiran, bahkan di wilayah sub kota Jakarta, seperti Tangerang, Bekasi, Depok hingga Bogor. Terbukti banyaknya pengembang yang membangun hunian di wilayah tersebut.

“Kawasan itu premium. Itu salah satu yang termahal di Jakarta, itu setara dengan Pondok Indah, Senopati. Itu harganya paling tinggi di Jakarta,” tambah Ignatius.

Menurutnya memang saat ini harga rumah di kawasan elit tersebut tidak mengalami kenaikan yang besar seperti di wilayah-wilayah pinggiran Jakarta. Hal itu lantaran terbatasnya ketersediaan rumah.

Namun hal itu menjadi kelebihan tersendiri. Sebab menjadi sangat eksklusif jika memiliki rumah di kawasan tersebut.

“Karena yang punya rumah di daerah di sana biasanya orang kaya lama. Sehingga suplainya enggak banyak lagi. Dari developer sudah enggak ada yang bangun, adanya rumah bekas,” tukasnya.(*)

Pos terkait