Sekjen ProDem: Jangan Lagi Gunakan Stigma Perusuh atau Demonstran, Mereka yang Meninggal Korban

JAKARTA — Jaringan aktivitas Pro Demokrasi (ProDem) ikut berduka cita atas jatuhnya korban jiwa delapan orang dan korban luka hingga ratusan orang dalam aksi 21-22 Mei.

“Kami sangat prihatin dan berduka, siapapun dari mereka para korban adalah warga dan rakyat Indonesia,” ujar Sekjen ProDem, Satyo Purwanto melalui pers rilis yang diterima redaksi, Jumat (24/5).

ProDem meminta pimpinan aparat keamanan bisa menjelaskan peristiwa ini secara terang dan transparan. Termasuk, menuntut dibentuknya tim independen untuk menyelidiki tragedi tersebut.

“Atas nama kemanusiaan jangan lagi ada stigma mereka perusuh atau demonstran mereka sama saja, yang pasti mereka sudah menjadi korban,” tegasnya.

Menurut Satyo, tim independen harus segera dibentuk agar terbebas dari konflik kepentingan jika terkait institusi apapun, baik itu aparat keamanan, pemerintah, swasta, parpol, LSM, dan lain-lain.

“Korban jiwa dan luka sudah berjatuhan, ini bukan lagi soal Pilpres ini adalah tragedi bagi bangsa Indonesia,” jelasnya.

Jika memang benar dugaan ada setting di atas setting dalam aksi 21-22 Mei, imbuh dia, semestinya aparat keamanan bisa mendeteksi potensi tersebut untuk meminimalisir jatuhnya korban

(*)

Sumber

Pos terkait