Bali, Media Duta — Selebgram asal Palopo Sulawesi Selatan Ade Ratnasari menjadi korban pelecehan di Hotel Umalas Signatura Bali, Selasa (31/12/2024)
Hal ini disampaikan Ade melalui sambungan telepon kepada sejumlah media, Kamis (2/1/2025).
Menurutnya, dirinya menjadi korban pelecehan atau perbuatan tidak senonoh yang dilakukan oleh seorang pria berinisial BT.
Bahkan, ia mengaku, tindakan kurang pantas bukan hanya dilakukan oleh BT namun juga dirinya mengalami tindakan kurang pantas dari pria RA dan ini disaksikan banyak orang.
Merasa dipermalukan di depan umum, Ade nekat melukai diri sehingga rusak mentalnya.
“Kronologinya kejadiannya itu terjadi pada tanggal 31 Desember 2024, ketika saya ditugaskan untuk membawa dokumen PT. Samahita Umalas Persada yang ditujukan kepada orang-orang yang saat ini berada dalam kantor tanpa izin pemilik dan mereka diperintahkan untuk segera pergi,” ungkapnya.
“Singkat cerita, dikerumunan security, ada seorang pria berinisial BT yang tiba-tiba mendatangi saya. Dia sempat beradu argumen dengan saya.
Saya menyampaikan jika tidak terima silahkan menggugat di pengadilan dan yang terjadi kemudian ketika berdiri membelakangi beliau. Beliau berdiri dan beliau memeluk saya dari belakang dan tangannya menyentuh payudara saya,” sebutnya.
“Saya tidak terima, saya berharap di antara kerumunan laki-laki di situ bisa membela saya, tahu-tahunya beberapa di antara mereka ada yang menertawakan saya. Bahkan ada yang mengatakan saya gila. Saya yang dilecehkan, saya juga yang dianggap gila,” keluhnya.
,”Tak lama kemudian datang stafnya yang bernama RAP, saya tidak tahu tugas mereka apa, yang jelas mereka masuk tanpa izin dan majuin saya, dan saya berusaha untuk melawan, lalu saya rekam wajahnya dan dia berusaha tampik kamera saya. Tapi saya melakukan perlawanan untuk tetap maju dan menanyakan “maunya apa”. Dan dia sebagai pria mengangkat tangannya dan menempelkan ke wajah saya dengan tekanan yang begitu keras sehingga mengakibatkan hidung saya perih, ini kelihatan memerah,” ulasnya sembari menunjukkan pangkal hidungnya yang terlihat merah.
“Dalam hal ini saya meminta Polda Bali dan jajarannya, saya ini wanita yang dilecehkan di depan umum, jangan biarkan kejadian ini berulang kepada korban-korban lainnya. Saya sangat sedih sekali, saya dijadikan tertawaan, olok-olokan. Hingga usai kejadian itu, saya sangat malu bertemu dengan orang sehingga mental saya kurang sehat saat ini untuk berfikir secara jernih, karena saya trauma dengan kejadian saya kemarin, karena ini sangat tidak pantas,” kisahnya.
“Kejadian ini akan segara dilaporkan ke Polda Bali. Bahkan dari informasi keluarga, sejumlah Aliansi Persatuan Suku Bugis mengecam keras perbuatan. tersebut dan meminta aparat hukum segera melakukan tindakan atau akan terjadi Demo di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulsel agar mendesak Polda Bali menangkap pelakunya,” tandasnya.