Setahun, 689 Warga Bulukumba Alami Sakit Jiwa

BULUKUMBA — Wakil bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto, saat membuka pertemuan lintas sektoral program kesehatan jiwa yang dilaksanakan Dinas Kesehatan, melansir jumlah warga Bulukumba yang mengalami gangguan jiwa khususnya pada tahun 2017 mencapai 689 orang.

Di hadapan peserta pertemuan yang digelar di aula kantor Dinas Kesehatan, Tomy mengharapkan agar OPD yang terlibat dalam penanganan masalah kesehatan jiwa menseriusi penanganan tersebut dengan strategi yang baik.

“Perlu strategi untuk mengurangi angka penyakit jiwa di Bulukumba,” pesan.Tomy sambil menyampaikan, kebijakan Pemerintah Kabupaten Bulukumba pada Bidang Kesehatan, tidak hanya yang berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan jiwa.

Selain itu, Wakil Bupati mengungkapkan pentingnya memperhatikan indeks kebahagian, karena bisa jadi mereka yang hidupnya kurang bahagia rentang terhadap penyakit jiwa.

Sebagai bukti tahun 2017 ini, dia sudah menandatangani kurang lebih 20 (dua puluh) surat mediasi kasus perceraian ASN di Bulukumba.

Hal ini tentu sebagai akses dari kekerasan dalam rumah tangga. ”Ada ASN melaporkan suaminya karena mengalami KDRT,” ungkap Tomy sambil meminta agar program untuk mengentaskan masalah itu segera dilaksanakan, bukan hanya dengan pertemuan yang selalu berulang tanpa menyelesaikan persoalan yang ada.

“Kita tidak ingin kasus serupa terjadi secara berulang-ulang. Seharusnya ada bentuk nyata dari penyelesaian persoalan,” harapnya.

Pertemuan lintas sektor untuk membahas penanganan penyakit jiwa di Bulukumba, menghadirkan Yulia Prihartini pembicara dari BBPK Makassar.
Yulia Prihartini menyampaikan cara penanggulangan pasien gangguan jiwa melalui pembentukan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TKPJM).

Setelah terbentuk, katanta, tim tersebut diharapkan dapat bekerja dengan melibatkan seluruh masyarakat mulai dari tingkat RT hingga proses rehabilitasi.

”TKPJM merupakan wadah koordinasi lintas sektor yang bekerja untuk mencegah dan mengentaskan penyakit jiwa dalam masyarakat. Beberapa organisasi pemerintah seperti Dinas Kesehatan, Polisi, Satpol PP, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Puskesmas dan lain-lain diharapkan terlibat dan menjadi bagian dari Tim tersebut,” papar Yulia.

Syahrul Isnadir, panitia pelaksana menyatakan, kelompok kerja yang ada dalam tim tersebut, akan bekerja mencari dan menggali informasi serta memberi pelayanan kepada masyarakat terkait penanganan sakit jiwa di Bulukumba.

Penulis: JNN Muhajir

Editor: Iccank

 

Pos terkait