TORUT — Melonjaknya harga gas LPG (elpiji) 3 Kg di Toraja Utara yang menembus angka antara 27 hingga 30 ribu Rupiah dipertanyakan masyarakat.
Menanggapi keluhan masyarakat tersebut, Dinas Perdagangan langsung melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) pada 3 zona agen penjualan elpiji yang tersebar di Toraja Utara, baik agen penjualan PT Ratte maupun PT. HH Yunus Kadir.
Sidak kali ini dipimpin Sekretaris Dinas Perdagangan Torut, Leksi, SE didampingi Kepala Bidang Standarisasi dan Pengawasan Dra. Yakolina Patiung dan stafnya serta staf dari PT. Ratte dan PT HM Yunus Kadir.
Peninjauan langsung ke lokasi agen penjualan zona 1 di Pasar Bolu Rantepao dan zona 2 di Labo dan zone 3 Kec. Balusu.
Hasilnya, ternyata stok Elpiji 3 Kg masih melimpah. Berdasarkan fakta tersebut, Kabid Standarisasi dan Pengawasan Yakolina Patiung kepada awak media yang ikut dalam Sidak tersebut mengatakan, bahwa mahalnya harga elpiji 3 Kg jauh diatas harga HET Rp18.000 di Zona 1 bukan akibat langkanya Elpiji 3 Kg, tetapi diduga telah terjadi spekulasi harga di tingkat pengecer.
Hal ini, kata dia, karena para pengecer bukannya membeli elpiji 3 Kg dari agen resmi yang ada di masing-masing zona, tetapi membelinya dari penyalur tidak resmi dari Palopo dan Rappang yang rata-rata mereka menjual di atas harga HET sehingga terjadi spekulasi harga pada tingkat pengecer.
Pernyataan ini dibenarkan pula oleh staf dari PT Ratte dan PT HM Yunus Kadir.
(*)