PALOPO — Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November juga dilaksanakan di Kota Idaman Palopo.
Seperti biasa, hari untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan ini ditandai dengan upacara di alun-alun kota.
Lapangan Gaspa sejak pagi tadi dihadiri aparatur sipil negara, TNI/Polri dan pelajar mahasiswa untuk sejenak menundukkan kepala mengingat peristiwa kelam yang pernah menimpa bangsa Indonesia di jaman kolonialisme.
Walikota Palopo HM Judas Amir dengan hikmad memimpin jalannya upacara.
Dalam sepenggal amanat tertulis Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa yang ia bacakan, dikatakan:
Pada era milenium kedua saat ini kita tengah menyaksikan sebuah transformasi besar dalam hubungan internasional dlantara bangsa-bangsa dunia. Kita sedang menyaksikan suatu zaman yang diutarakan oleh jurnalis Gideon Rahman pada tahun 2016 tentang fajar baru pergeseran global dimana kemajuan peradaban dunia disebut sebagai era Easternization atau Timurisasi.
Upacara yang dihadiri jajaran Forkopimda Kota Palopo dan berbagai elemen masyarakat kemudian dilanjutkan dengan pemberian bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) bagi penyandang disabilitas dan eks trauma dan ziarah tabur bunga di TMP Salubulo dan larung bunga di pelabuhan Tanjung Ringgit.
BACA JUGA: Hari Pahlawan, Judas Amir Bagibagi Bantuan Untuk Penyandang Disabilitas
Di Kantor KPU Kota Palopo, Jalan Pahlawan, Songka Wara Selatan, juga dilaksanakan upacara serupa. Ketua KPU Palopo, Haedar Djidar membacakan amanat Mensos dengan penuh hikmad, dihadiri jajaran komisioner KPU dan para staf. Haedar berpesan, agar semangat para pahlawan memperjuangkan bangsa dan tanah air ini kiranya menjadi teladan kita semua, yang pada Juni 2018 nanti akan menyongsong suksesi kepemimpinan di daerah ini.
Sementara itu, di Kantor Kejaksaan Negeri Palopo ratusan mahasiswa dan BEM IAIN Palopo menggelar aksi unjuk rasa menuntut penegakan hukum atas sejumlah kasus korupsi di Palopo yang menurut mereka terkesan jalan di tempat. Diantara kasus tersebut antara lain yang menyita perhatian publik seperti Taman Kirab dan kasus kandang ayam.
Selain berorasi, mahasiswa juga membakar ban bekas dan melakukan aksi teatrikal.(*)