PALOPO — Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Palopo Alfri Jamil secara mendadak bertemu walikota HM Judas Amir di rumah jabatan Saokotae, Kamis 2/11. Kedatangan legislator PDIP tersebut disambut hangat sang tuan rumah dengan cipika cipiki.
Di tangannya sudah siap map berisi salinan surat yang ditujukan ke DPD PDI Perjuangan Sulawesi Selatan. Surat berkop DPC per tanggal 1 November itu diteken Alfri selaku Ketua dan Josep Juliaser Jusuf, SH selaku Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Palopo.
Ada tiga butir poin penting dalam surat tersebut yakni,
- Merekomendasikan/Mengusulkan HM Judas Amir, SH, MH untuk diusung menjadi calon walikota Palopo periode 2018-2023 dari PDI Perjuangan.
- Seluruh struktural partai mulai pengurus DPC hingga pengurus ranting siap memenangkan HM Judas Amir, SH MH menjadi walikota Palopo periode 2018-2023.
- Menolak DR Akhmad Syarifuddin, M.Si untuk menjadi calon Walikota Palopo periode 2018-2019.
Yang menarik di poin 3 surat ini yang secara tegas dituliskan nama figur Akhmad Syarifuddin alias Ome yang Rabu kemarin (1/11) menerima rekomendasi partai Hanura untuk berpasangan dengan Budi Sada.
Lantas, mengapa ada kalimat ‘Menolak Ome’ yang kemudian menjadi isu liar dan membuat gaduh di grup WhatsApp (WA) dan Medsos?
Saat dihubungi lewat WA, Kamis siang (2/11), Alfri belum membalas pesan yang MEDIA DUTA Online kirimkan.
Namun santer terdengar rumor jika Alfri Jamil yang juga ingin maju sebagai 02 (calon wakil walikota) konon merasa diganjal oleh manuver Budi Sada. Ome lebih memilih Budi Sada (BISA) dibanding dirinya. Dan terbukti saat penyerahan rekomendasi Hanura kemarin.
Sehari setelah penyerahan rekomendasi itu, lantaran kecewa Alfri pun membuat surat ke DPD PDIP Sulsel. Hanya saja ketika dikonfirmasi langsung soal kabar burung ini Alfri seolah bungkam.
Budi Sada saat dimintai tanggapannya lebih memilih diam dan enggan mengomentari terlalu jauh isi ‘surat cinta’ yang menohok tersebut.
“Tidak elok saya komentari, ndik. Saya mengalir saja dan saya serahkan semuanya pada Tuhan Yang Maha Kuasa,” ucap dia singkat.
Diketahui, Judas Amir pada Selasa 3 Oktober lalu menerima surat tugas dari DPP PDI Perjuangan.
Surat bernomor 1578/PILKADA/DPP/IX/2017 tertanggal 17 September itu memerintahkan JA untuk melakukan konsolidasi termasuk terhadap parpol calon pengusung dan di poin 2 surat tugas itu dengan jelas PDI Perjuangan mengusulkan kadernya sendiri untuk dijadikan bahan pertimbangan sebagai bakal calon wakil walikota.
Menjadi menarik akrobat politik yang diperagakan Alfri Jamil ini jika seandainya kemudian muncul respon dari DPD dan DPP PDI Perjuangan yang justru bertolakbelakang dari keinginan dia. Tapi sekali lagi, ini baru andai-andai semata.(*)
BACA JUGA: Dilantik, Ome Terima Rekomendasi Hanura Berpaket dengan Budi Sada
BACA JUGA: Pasca Rilis Survei, Judas Amir Pilih HMJ atau RMB?