MEDU-ONLINE, LUWU – Puluhan KK warga Dusun Sangtandung, Desa Sangtandung, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan mengungsi mengungsi di bukit.
Warga mengungsi karena khawatir terjadi longsor susulan.
Di mana sebelumnya, terjadi longsor di beberapa titik di desa ini, yang membuat warga sempat terisolir selama dua hari.
Saat ini, warga terpaksa mengungsi di sebuah bukit sekitar 20 menit berjalan kaki dari pemukiman.
Warga mengungsi karena ada beberapa titik retakan di bagian gunung yang berada tepat di atas pemukiman warga.
Retakan tersebut membuat warga merasa was-was sehingga memilih mencari tempat aman.
Panjang retaakan mulai dari 20 meter sampai 200 meter. Dengan lebar 35 cm dan kedalaman hingga 3 meter.
Di pengungsian, warga menggunakan peralatan seadanya. Tenda terpal beralaskan tikar seadanya.
Salah satu pengungsi, Sujarmi mengatakan mereka sudah mengungsi selama 3 malam.
“Sudah tiga malam di sini, kondisinya seperti ini. Anak-anak juga tidur di sini,”kata Sujarni ditemui, Kamis (7/10/21) malam.
Saat ini, pengungsi hanya menggunakan penerangan lilin.
Distribusi bantuan makanan dari relawan sudah masuk.
Namun, bantaun alat penerangan atau senter saat ini paling dibutuhkan. Serta perlengkapan tidur dan perlengkapan bayi dan anak-anak.
Di lokasi pengungsian ada puluhan balita.
Jika hujan, pengungsi terpaksa harus menahan dingin. Karena masih minimnya peralatan tidur seperti selimut dan kelambu.
“Terpaksa mengungsi ke sini karena takut terjadi longsor susulan,” ujarnya.
Sebelumnya, longsor terjadi di beberapa titik di desa ini pada Minggu (3/10/21) malam.
Dusun ini sempat terisolir selama dua hari karena jalan yang tertutup material tanah.
Hingga akhirnya alat berat masuk dan mengangkat material longsor yang menghalangi jalan, Selasa (5/10/21) sore. (*)