PALOPO — Sejumlah elemen masyarakat dan mahasiswa membuktikan kecintaannya pada Kapolres Palopo yang dianggap sudah mewujudkan Kota Palopo yang aman dan damai sejak 11 bulan masa kepemimpinannya.
Karena tak menerima AKBP Taswin dimutasi saat kepemimpinannya sudah teruji, kelompok yang menamakan diri mereka ‘TASWIN KOTA PALOPO’ akronim dari Komunitas Masyarakat dan Mahasiswa Cinta Kota Palopo melakukan aksi unjuk rasa penolakan TR Kapolri yang memutasi Taswin ke Lemdiklat Polri tertanggal 8 Maret 2018 lalu.
Sepuluh elemen masyarakat dan mahasiswa melakukan aksi di tiga titik dalam kota Palopo. Mereka melakukan orasi di perempatan lampu merah Lapangan Gaspa, depan Mako Polres Palopo dan di gedung DPRD Kota Palopo, Senin 12 Maret 2018.
Menurut Jenlap aksi Randy Pratama, Kota Palopo saat ini tengah menghadapi Pilkada, dimana suhu politik yang meningkat membutuhkan otoritas keamanan yang sudah teruji dan mampu memberikan suasana kondusif.
“Pak Taswin sudah memberikan keamanan bagi warga Palopo, dengan tegas beliau menutup THM yang mampu menurunkan angka kriminalitas, prestasi beliau ini tidak pernah dilakukan Kapolres sebelumnya, bukan hanya itu balapan liar, dan sejumlah kejahatan berhasil ia kikis habis,” ucap Randy saat berorasi.
Selain meminta Kapolri menunda sementara titahnya memutasi Kapolres, kelompok ini juga mendesak Polres Palopo mengaktifkan kembali sistem keamanan terpadu antar RT/RW guna mencegah pihak yang ingin memecah belah warga Palopo atas pilihan politiknya di Pilkada serta memberi apresiasi atas upaya AKBP Taswin dalam menegakkan hukum di Kota Palopo.
Dalam aksinya para pengunjuk rasa menggalang tanda tangan dari sejumlah pihak diantaranya Ketua DPRD, mahasiswa, dan masyarakat.
Elemen yang ikut bergabung dalam aksi ini diantaranya BEM Hukum Unanda, GMNI, Permakes, Himepa, Ikmapi, HMM, GERMAPA, Tim PSC 119, JOIN Kota Palopo dan sejumlah jurnalis sebagai bentuk penolakannya.(*)