PALOPO — Seribuan massa simpatisan JUARA berunjuk rasa di depan kantor Panwas Jalan Anggrek Kecamatan Wara, untuk meminta klarifikasi Panwaslu Kota Palopo atas heboh pernyataan Ketua Panwaslu Palopo Syafruddin Djalal terkait rekomendasi Panwas atas laporan kasus dugaan pelanggaran mutasi calon petahana HM Judas Amir Februari lalu.
Massa yang sejak pukul 13.30 Wita mulai berdatangan ke titik kumpul Lapangan Pancasila menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua serta truk bak terbuka, Rabu (18/4).
Beberapa orang anggota tim dan simpatisan secara bergantian melakukan orasi. Samriawan alias Wawan, misalnya mempertanyakan dasar kajian Panwas yang dianggap ngawur dalam memberikan rekomendasi Judas Amir didiskualifikasi atas dugaan pelanggaran mutasi. Kuasa hukum Tim Juara Isma Kahman, Master Campaign Haerul Salim (Ellung), Yertin Ratu dan Wahyudi Yunus orator Juara semuanya mengkritisi Panwaslu yang dinilai prematur, dan terburu-buru melakukan kesimpulan atas laporan dugaan pelanggaran HM Judas Amir, calon walikota petahana yang elektabilitasnya semakin menanjak pasca seterunya Akhmad Syarifuddin divonis bersalah dalam kasus ujaran kebencian.
“Kami minta Panwas mengklarifikasi dan meminta maaf pada simpatisan JUARA atas statemennya di berbagai media yang seolah-olah JUARA sudah didiskualifikasi, Panwas tak boleh melampaui wewenang penyelenggara, ini sangat buruk bagi demokrasi dan menciderai prinsip dalam Deklarasi Pilkada Damai yang sudah pernah disepakati, jangan pancing riak-riak dan emosi massa dengan pernyataan yang menyudutkan pasangan JUARA, sekali lagi Panwas harus jelaskan secara terbuka hal ini pada public,” teriak Wahyudi Yunus, salah satu anggota tim JUARA.
Setelah melalui perundingan yang cukup alot, perwakilan massa JUARA akhirnya diterima di dalam Kantor Panwaslu Palopo. Lima orang wakil Tim JUARA diantaranya Ellung dan Isma Kahman kembali mencecar Panwaslu dengan pertanyaan tajam dan menohok soal Keputusan Panwas yang dinilai terburu-buru, tanpa kajian hukum memadai dan tidak transparan.
Pukul 16.30 Wita, akhirnya Syafruddin Djalal Ketua Panwaslu Palopo ditemani komisioner Panwas lainnya, St Aisyah dengan pengawalan ketat aparat akhirnya menampakkan diri di hadapan massa demonstran dan mengklarifikasi statemennya sendiri.
Sebelumnya, Ketua Panwas Palopo itu dengan suara bergetar membacakan surat putusan berupa pengumuman atas laporan/temuan kasus dugaan pelanggaran mutasi Judas Amir. Syafruddin didaulat di depan seribuan massa untuk membacakan putusannya sekali lagi atas kontroversi ‘vonis’ diskualifikasi pasangan Judas Amir-Rahmat Masri Bandaso.
“Saya tak pernah bilang JUARA didiskualifikasi, yang saya katakan dan tertuang dalam pengumuman laporan atas gugatan tersebut adalah JUARA telah melanggar Pasal 71 ayat 2 UU nomor 10/2016 dan surat rekomendasinya sudah kami kirim ke KPU siang tadi,” ucap Syafruddin dengan mata berkaca-kaca.
Aksi ini sendiri meski dihadiri ribuan massa pendukung JUARA namun berkat kedewasaan pengunjukrasa, aksi dapat berjalan tertib meski dengan tensi tinggi serta dibawah cuaca yang cukup panas.(*)