PALOPO – Organisasi Kemahasiswaan Kota Palopo yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus, yakni PMII, HMI, GMKI, KMHDI, GMNI, PMKRI, IMM angkat bicara soal kejadian teror yang terjadi di Surabaya dan beberapa kota lainnya. Minggu (13/05/2018).
Ketua Cabang PMII Muh Irsal diwakili mengatakan bahwa peristiwa ini sangat meresahkan, karena mengganggu ketentraman masyarakat terkhusus masyarakat yang ada di sekitar kejadian tersebut.
“Kejadian seperti yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Gading yang menewaskan 5 Aparat Kepolisian, dan juga yang paling menyayat hati ialah kejadian pemboman 3 gereja di Surabaya yang menewaskan 11 orang dan puluhan korban yang mengalami luka-luka, kami menyatakan mengecam perbuatan pengeboman tersebut,” tandasnya.
Tindakan tersebut direspon elemen organisasi mahasiswa yang ada di Kota Palopo dengan menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Mengecam dan mengutuk keras segala bentuk tindakan radikalisme dan aksi terorisme dalam bentuk apapun.
2. Mengajak seluruh elemen untuk tetap bersama-sama dalam melawan setiap tindakan radikalisme dan anti terorisme.
3. Mendesak kepada seluruh pihak yang berwenang (Pemerintah Pusat, TNI, POLRI, BNPT, BIN, kementerian Pertahanan) untuk mengusut tuntas dalam menyeleseikan setiap tindakan radikalisme dan aksi terorisme.
4. Menyerukan kepada seluruh pihak agar tetap melakukan upaya upaya pencegahan daripada tindakan tindakan radikalisme dan terorisme.
5. Mengajak seluruh elemen lapisan masyarakat untuk tidak memprovokasi dan terprovokasi dalam menyebar foto-foto dan video aksi pemboman yang justru dapat memperkeruh suasana serta tetap menjaga kerukunan antar elemen masyarakat sebagai bentuk pengejewantahan daripada nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika
6. Cipayung Plus kota palopo turut berduka cita dan prihatin kepada korban atas tindakan terorisme oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pernyataan sikap tersebut merupakan bentuk kepekaan sosial organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Cipayung Plus. (Rilis/*)