Hal ini diungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan melalui Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan, Sunanto, usai menghadiri panen perdana padi di lokasi penangkaran benih padi, Sabtu (4/5/2019), di Desa Hasanah Kecamatan Mappedeceng. “Data peningkatan produksi padi 24,59% ini dikeluarkan BPS Provinsi, dan diakui undang-undang. Insya Allah, penetapannya tidak lama lagi. Mungkin bulan Mei ini,” ungkap Sunanto.
Ia menyebutkan, dari 24 kabupaten/kota di Sulsel, hanya ada sembilan kabupaten yang mendapat persentase di atas 5%, dan Lutra paling tinggi. Daerah dengan peningkatan produksi di atas 5%, bakal mendapat apresiasi dari Pemprov, dalam hal ini Gubernur Sulsel. “Kalau tahun kemarin penghargaan diserahkan langsung Presiden di istana, tapi sepertinya tahun ini penghargaan diserahkan Gubernur Susel di Makassar,” bebernya.
Sunanto menambahkan, luas lahan padi di Lutra kurang lebih 27.000 hektar. Dan tentu, kata dia, masih kalah dibanding daerah lain seperti Bone, yang luas lahannya 54.000 hektar kurang lebih. “Kalau mengacu luas lahan memang kita masih di bawah dari Bone misalnya, dari segi produksi, itu kalau kita konversi ke luas lahannya. Tapi berkaitkan peningkatan produksi, kita yang tertinggi di Sulsel, dan ini BPS yang keluarkan,” katanya lagi.
“Insya Allah, kita tinggal menunggu panggilan dari provinsi untuk terima penghargaan. Sekali lagi, ini untuk persentase peningkatan produksi padi di 2018. Di 2019, tentu kita masih berharap mampu mencapai di atas 5% lagi, meski tahun ini sebagian lahan di wilayah Kabupaten Luwu Utara terkena dampak dari bencana banjir,” pungkasnya.