Tertinggal di Survei LSI, BPN Prabowo-Sandi Singgung Pilkada Jabar

POLITIK — Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tetap optimis meski masih tertinggal dalam survei LSI Denny JA dan Indo Barometer. Mereka berkaca pada pengalaman Pilkada Jawa Barat 2018.

 

“Pilkada Jabar menunjukkan bahwa selama masih ada hari kampanye, Prabowo-Sandi masih punya peluang yang sama dengan pak Jokowi. Dan kami yakin insyaallah melihat antusias lapangan akan terwujud,” kata wakil ketua BPN Prabowo-Sandi, Mardani Ali Sera saat dihubungi, Selasa (3/4/2019).

 

Mardani mengatakan BPN tetap mengacu pada survei internal mereka. Meski begitu dia enggan menyebut elektabilitas di survei internal tersebut.

 

“Survei internal untuk konsumsi startegi kita. Tidak dibuka ke publik. Intinya survei itu dua fungsinya: cermin dan cambuk. Cermin untuk melihat efektivitas kita dan cambuk untuk bekerja lebih cerdas dan lebih keras lagi,” ujarnya.

 

Sebelumnya, Indo Barometer merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas pasangan calon. Pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul dengan elektabilitas 50,8 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 32 persen.

 

Hasil itu didapat Indo Barometer dari survei yang dilaksanakan pada 15-21 Maret 2019. Metode survei menggunakan multistage random sampling dengan 1.200 responden dari 34 provinsi. Pengumpulan data dengan cara wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.

 

Sementara itu, survei LSI Denny JA menunjukkan hasil yang tak jauh berbeda. Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf sebesar 56,8-63,2 persen, sementara elektabilitas Prabowo-Sandi sebesar 36,9-43,2 persen.

 

Survei LSI Denny JA ini berlangsung pada 18-26 Maret 2019 dan diikuti 1.200 responden. Survei dilakukan di 34 provinsi dengan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini 2,8%.

 

(*)

Pos terkait