Tiga Mahasiswa Teriak Pemekaran Luteng di Depan Jokowi, Motivator Muda Ini Bilang Begini

PALOPO — Keprihatinan atas “lalodnya” pemekaran Luwu Tengah menjadi kabupaten baru dari kabupaten Luwu sebagai induk, kembali menjadi perhatian nasional. Itu, setelah aksi berani tiga mahasiswa Palopo yang berteriak dan membentangkan poster di depan Presiden Jokowi di acara Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) XXI di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Senin 19 November 2018 siang tadi sekira pukul 14.30 Wib.

Adalah Amar Jaya Nasir dan Muh Sainal Nur dari kampus STIEM Palopo serta Al Gazali dari IAIN Palopo, mahasiswa nekad pembentang poster ‘MEKARKAN LUWU TENGAH” dan menjadi bulan-bulanan Paspampres yang sedang bertugas. Ketiganya pun digelandang menjauh dari acara, saat Jokowi akan meninggalkan pembukaan kegiatan tersebut.

Aksi ketiga mahasiswa ini pun menuai sorotan pemerhati dan tokoh politik di Tana Luwu. Haeril Al Fajri, motivator nasional asal Malangke  yang tengah sibuk menulis buku terbarunya mengaku kaget dengan insiden tersebut.

Menurutnya, aksi mahasiswa ini bisa menjadi pemantik perhatian secara nasional jika Luwu Tengah adalah hal yang sangat diidamkan masyarakat khususnya Walenrang Lamasi (Walmas) untuk menjadi Daerah Otonomi Baru. Hanya saja ia berpesan, aksi mahasiswa jangan dipolitisasi karena pemekaran DOB ada prosedur yang harus dilalui.

“Aksi ini terbilang berani karena isu ini kembali menjadi perhatian nasional, kalau untuk pemantik atau memancing perhatian, sah-sah saja, hanya saja kita harus realistis bahwa upaya politik ke arah itu, sebut saja politik tingkat tinggi harus terus didorong agar moratoriun DOB segera dicabut, prosedur formilnya jalan dan tekanan dari bawah, misalnya melalui adik-adik mahasiswa harusnya lebih kepada tokoh-tokoh politik di Pusat dan Kementerian yang diberi kewenangan dalam masalah pemekaran otonomi daerah baru,” papar Haeril yang juga Direktur MIND.

Ia tambahkan, sepanjang moratorium belum dicabut maka, upaya kearah sana (Pemekaran Luwu Tengah) akan tetap mentok.

Sebelumnya, dalam wawancara via telepon dengan Al Gazali, salah satu mahasiwa pelaku pembentang poster di Sidoarjo Jawa Timur, mahasiswa IAIN Palopo itu mengatakan, aksi ini diambil untuk memanfaatkan momen kehadiran Jokowi di acara kalangan Pelajar Muhammadiyah tersebut.

“Ini aksi spontanitas saja, karena kebetulan Pak Presiden hadir, sebagai bentuk dorongan agar ada perhatian pemerintah pada percepatan ke arah pemekaran Luwu Tengah, kalau kita diam saja, sampai kiamat Luwu Tengah ini tidak akan dimekarkan padahal tuntutan pemekaran ini sesuatu yang logis, realistis dan kebutuhan rakyat di sana, karena sejak lama diperjuangkan, mulai dari soal administrasi dan masalah teknis lainnya,” ucap Gazali, mahasiswa semester 9 Fakultas Tarbiyah SPIK IAIN Palopo.(**)

Video detik-detik 3 mahasiswa Palopo diamankan Paspampres.

Courtesy: Tribun Timur

Pos terkait