[Video] Dua Maestro Bertemu, Didik Nini Thowok dan Opu Sengeng Menari Bersama

PALOPO — Maestro tari Pajaga (Luwu), Opu Sengeng (81 tahun), dikunjungi oleh dedengkot Tari Topeng yang lebih dikenal publik dengan tarian Dwimuka-nya, Didik Hadiprayitno atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Didik Nini Thowok, Selasa siang (28/8).

Pertemuan dua maestro tari nusantara ini di kediaman Opu Sengeng di Jalan Opu Tosappaile, Kecamatan Wara Palopo ini, berkat kegiatan yang dilaksanakan oleh UKM Sibola IAIN Palopo yang mendatangkan Didik sebagai dewan juri Festasi atau Festival Tari Kreasi Mahasiswa Indonesia 2018.

Kepada Media Duta Online, Opu Sengeng merasa bangga dan menganggap kunjungan ini sebagai pertemuan yang menjadi kehendak Tuhan meski dalam suasana non formal yang hangat dan penuh kekeluargaan. Mahaguru tarian Luwu itu juga menilai, Didik Nini Thowok sebagai sahabat yang low profile dan rendah hati meski ia sudah melanglang buana ke segenap penjuru dunia namun mau berkunjung secara pribadi bahkan belajar tari-tarian Luwu di kediamannya, adalah sesuatu yang luar biasa.

“Saya bangga karena kedatangan tamu istimewa, saya anggap ini kunjungan persahabatan, kita sama-sama punya kemampuan dan talenta yang Tuhan berikan, jadi kita bisa saling belajar, saling tukar pengalaman,” ucap pendiri Sanggar Tari Batara Guru itu.

Didik Nini Thowok sendiri selain belajar bagaimana cara menarikan Tari Pajaga (Luwu) yang dikenal sakral pada masanya itu, juga berkesempatan melihat langsung benda pusaka peninggalan sang maestro. Selain tentunya mencicipi penganan khas Luwu yakni kue Barongko dan kue Bingka.

“Saya senang karena hari ini diberi kesempatan bertemu dengan Opu Sengeng, saya hormat pada beliau, selain karena beliau sudah lebih lama berkecimpung dan expert di dunia tari, Opu juga tak sungkan untuk mengajari saya tari Pajaga, memang, setiap kali bertemu guru tari saya selalu minta untuk ‘diluruskan’, diajari agar tidak salah saat memperagakan dan ini juga sekaligus memperkaya wawasan kita, menjadi tambahan referensi bagi kami, untuk sama-sama belajar tari tradisional warisan leluhur kita,” tandas Didik usai belajar dua segmen tari Pajaga.

SELENGKAPNYA SAKSIKAN VIDEONYA DISINI

Didik menyayangkan kurangnya literasi dan dokumentasi budaya pada kesenian tradisional, tari-tarian dan sebagainya, sehingga ia berharap semua stakeholder dan pemerhati seni budaya memikirkan hal ini ke depan.

“Supaya tari tradisional kita tidak punah, maka kita perlu perbanyak lagi literasi dan dokumentasi foto dan video agar anak cucu kita kelak bisa mempelajari, kita tentu menyayangkan jika pihak luar negeri lebih peduli pada budaya bangsa Indonesia dibandingkan kita sendiri, dan alhamdulillah warisan seni budaya di Tana Luwu ini saya lihat masih terjaga, kita tentu harus dorong pemerintah agar peka dan peduli pada seni budaya, karena kearifan lokal dan keluhuran budi manusianya, pembentukan karakter bangsa (national building) dimulai dari seni budaya yang kuat di tengah masyarakat,” kuncinya. (*)

Pos terkait