JAWA TIMUR — Julukan Nurdin Halid sebagai tokoh yang sangat pandai membesarkan orang-orang di sekelilingnya ikut diiyakan Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto. Dalam bahasa bugis, NH dijuluki “macca mappatuo tau”.
Tokoh pemuda Jawa Timur bahkan mengaku apa yang digapainya di lingkungan sepak bola nasional saat ini tidak lepas dari tangan mantan Ketua PSSI itu.
Putra mantan wali Kota Kediri dua periode ini kenal NH sejak 2002, jelang pencalonan NH sebagai ketua PSSI pertama. Waktu itu, Iwan adalah sekretaris tim pemenangan, sementara ketuanya adalah M Zein. Saat itu, Iwan adalah manajer Persik Kediri yang berhasil menjuarai liga Indonesia.
2003, NH terpilih ketua PSSI setelah mengalahkan nama-nama besar. Dan 2007 terpilih kembali. “Sebelum itu (2006), NH melihat potensi saya lalu menawari saya masuk Executif Committee (Exco) PSSI. Saya tidak percaya diri awalnya, tapi motivasi dari NH membuat saya yakin dan memilih meninggalkan Persik Kediri. Alhamdulillah arahan NH itu jadi titik awal saya berkiprah di pusat,” kata Iwan, Rabu, 25 Oktober 2017.
2008, Iwan mundur untuk mencalonkan diri di Pilwalkot Kediri. Belum rezeki meneruskan jejak ayahnya, NH yang kembali mengajak Iwan untuk balik ke PSSI. Tidak tanggung-tanggung, Iwan diserahi ketua Badan Liga Amatir yang menangani Divisi 1, 2, dan 3.
“Saya lagi-lagi menolak. Itu tugas berat. Belum profesionalkan waktu itu. Rata-rata kepala daerah ketua klub. Tapi saya dipaksa untuk bisa. Kata NH, saya mampu.
Diingatkan soal jadi Exco juga awalnya merasa tidak mampu,” beber anggota Exco PSSI 2016-2020 ini.
Iwan menjawab kepercayaan NH dengan mengantar liga amatir menjadi yang terbaik. Mandiri karena banyak sponsor, dan mulai memberi kontribusi finansial untuk PSSI.
“Jadi, memotivasi orang di sekelilingnya, itulah kelebihan NH. Instingnya kuat tahu siapa mampu dan tidak. Memang orang di sekeliling beliau, asal mau nurut insya Allah jadi orang sukses. Sudah terlalu banyak buktinya, saya salah satunya,” kata Iwan.(*)