LUWU UTARA — Jika Anda ingin menikmati wisata dengan tema pantai atau ingin berefresing bersama keluarga di tempat yang sejuk, Desa Pao, Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara, menawarkan satu destinasi wisata baru.
“Water Tartiah” destinasi wisata dengan mengandalkan area mangrove menjadi salah satu pilihan saat ini.
Di sini pengunjung dapat menikmati nuansa alam rumah panggung yang tempatnya berada di atas pinggiran Sungai Pao, sebuah aliran sungai yang menghubungkan laut dan tambak warga atau tepat berada di kawasan mangrove.
Berada di atas tempat ini memiliki sensasi tersendiri dengan nuansa rumah panggung yang indah dengan warna tersendiri dan pemandangan eksotis dengan menikmati rimbunnya pohon mangrove di depan mata serta hembusan angin pantai membuat pengunjung terasa nyaman.
Buat para kaum Milenial dan semua kalangan, tempat yang satu ini layak untuk dikunjungi apa lagi untuk mengabadikan moment (Berswafoto) apa lagi disini juga pengujung bisa menikmati aneka kuliner khas Luwu Utara.
Menurut salah seorang pengunjung, Puput (23) mengatakan bahwa meski tempat ini masih tergolong baru namun dengan berkunjung ke tempat ini serasa memiliki tempat tersendiri yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
“Tempatnya cukup berkesan, pelayanan bagus. Disini ada pemandangan dengan objek pohon Mangrove,disini juga bagus untuk berselfie terutama anak-anak milenial,” kata Puput saat ditemui di lokasi, Kamis (04/07/2019).
Menurut Puput, informasi lokasi wisata baru ini diketahui setelah beredar di media sosial dan dari informasi teman-temannya.
“Kami kesini dengan keluarga setelah mendapat informasi jika ada tempat wisata baru, sekalian menikmati olahan pisang,” ucapnya.
Pengunjung Wisata Water Tartiah, juga dapat bersantai menikmati aneka sajian kuliner khas Luwu Utara dengan sajian aneka makanan dan minuman, mulai dari Ikan Bakar, Ikan Parede, Kapurung, Lawa, Pisang Goreng Peppek, Pisang Goreng Coklat dan makanan khas lainnya, serta aneka minuman ataupun sekedar ingin menikmati kopi panas.
Untuk masuk ke tempat ini pengunjung tak perlu khawatir dengan biaya yang dikeluarkan karena pihak pengelola memberikan harga yang murah mulai dari harga Rp 15.000 per porsi.
Ide membuat area mangrove ini menjadi kawasan wisata bermula dari seorang petani tambak yakni Haerul, dengan membangun rumah panggung untuk tempat istirahat lalu dikembangkan menjadi tempat wisata yang kini ramai dikunjungi.
“Awalnya saya saat pulang empang saya harus butuh waktu istirahat menyenangkan diri dan saya juga mau melihat warga dan rumpun keluarga bisa menikmati keadaan yang ada disini, sehingga dari waktu ke waktu dengan perlahan dikembangkan menjadi tempat wisata,” ujarnya.
Wisata Water Tartiah ini ramai dikunjungi warga pada hari Sabtu dan Minggu atau hari libur, pada hari-hari biasa pada jam-jam tertentu yakni pada pukul 15.00 wita hingga pukul 22.00 wita
Untuk sampai di lokasi ini pengunjung dapat menempuh perjalanan dari Masamba ibu kota Kabupaten Luwu Utara dengan jarak 60 kilometer menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
(***)