JAKARTA — Indonesia kembali menambah pundi emas lewat cabang olahraga Angkat Besi di ajang Asian Games 2018, Selasa (21/8/2018).
Lewat atlet Eko Yuli Wirawan, bendera Merah Putih kembali dikibarkan di Hall JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sejak kesuksesannya di SEA Games 2007 di Thailand silam, Eko mantap menyebut dirinya sebagai lifter.
Siapa sebenarnya sosok Eko? Eko lahir di Kota Metro, Lampung, Indonesia, 24 Juli 1989 (29 tahun).
Dikutip TribunStyle.com inilah lima fakta menarik Eko Yuli Wirawan, yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Mantan Penggembala Kambing
Sebelum sukses menjadi seorang lifter, Eko menghabiskan hari-harinya menggembala kambing keluarga.
Berasal dari keluarga yang kurang mampu asal Lampung, Eko dan keluarganya hanya memiliki empat ekor kambing sebagai satu-satunya harta keluarga.
Bahkan, karena tak memiliki kandang, Eko dan keluarganya harus rela berkumpul bersama kambing-kambingnya di kala hujan turun.
Di sela-sela menggembala kambingnya, Eko memanfaatkan waktu untuk latihan.
2. Kalahkan Pesaing Berat dari Vietnam
Dalam ajang Asian Games 2018, Eko sukses memukul mundur Trinh Van Vinh, atlet angkat besi dari Vietnam.
Eko sempat kalah oleh sosok Trinh pada SEA Games 2017 silam.
3. Peraih Medali Emas Kelima Asian Games 2018
Dalam ajang Asian Games 2018, Eko berhasil mencatatkan total angkatan 141 kg untuk jenis angkatan snatch.
Sementara itu, masuk angkatan ketiga dengan beban 145 kg, Eko sempat mengalami kegagalan.
Namun, memasuki angkatan clean and jerk, Eko memasang beban angkat awal sebesar 165 kg dan sukses di angkatan pertama.
Memasuki angkatan kedua, Eko memasang target 170 kg dan berhasil.
Sayang, di target angkat ketiga dengan 175 kg, Eko gagal.
Meskipun demikian, ia berhasil mengalahkan dua pesaingnya dan kini menjadi atlet Indonesia kelima yang berhasil membawa medali emas.
4. Atlet Angkat Besi Pertama Peraih Medali Beruntun
Nama Eko Yuli Wirawan menjadi atlet angkat besi satu-satunya yang mampu meraih medali emas secara beruntun di tiga turnamen Olimpiade yang diikutinya.
Ia sukses mempersembahkan medali perak untuk Merah Putih dalam Olimpiade Rio 2016 untuk kategori nomor 62 kilogram putra, Agustus 2016 silam.
5. Bercita-cita Jadi Pemain Bola
Jauh dari profesinya kini, siapa sangka Eko dulunya bercita-cita menjadi seorang pemain sepak bola.
Namun, impiannya harus terkubur lantaran tidak memiliki biaya untuk mendaftar di sekolah sepak bola.
Eko lahir di Lampung dan berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ayahnya bernama Saman, seorang pengayuh becak, sedangkan ibunya, Wastiah adalah seorang penjual sayur.
Takdir Eko menjadi atlet angkat besi (lifter) berawal saat ia menyaksikan sekelompok orang berlatih angkat besi di sebuah klub di daerahnya sekitar tujuh tahun silam.
Lama kelamaan Eko makin tertarik. Pelatih klub tersebut akhirnya mengajak Eko ikut berlatih. Berbekal izin dari orangtuanya, Eko pun mulai mengakrabkan diri dengan barbel. Eko mulai merintis prestasinya saat tampil sebagai lifter terbaik di Kejuaraan Dunia Yunior 2007, di mana saat itu ia meraih medali emas. Sejak itu ia melanjutkan kariernya dengan gemilang. (**)