Ketua Dewan Koperasi Indonesia, Nurdin Halid siap menjamin kesejahteraan petani melalui badan koperasi. Hal tersebut diungkapkan Bakal Calon Gubernur Sulsel ini saat menghadiri Tudang Sipulung bersama kelompok tani se-Kota Palopo di Kecamatan Tellu Wanua, Sabtu (9/12).
NH menjelaskan prinsip perkoperasian sangat tepat dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya bagi kalangan petani. Sebab, pekerjaan petani berjalan beriringan dengan prinsip koperasi yang berlandaskan kegotongroyongan dan kekeluargaan.
“Jati diri koperasi adalah kekeluargaan dan kegotongroyongan, karena itu di negara yang maju koperasinya, tinggi juga kesejahteraan petaninya,” bebernya.
Wakil Presiden Dewan Koperasi Asia Pasifik ini kemudian mencontohkan hal tersebut setelah melakukan kunjungan ke koperasi di berbagai belahan dunia.
“Hampir seluruh koperasi di dunia saya kunjungi. Di Jepang, koperasinya berbasis pertanian. Belanda juga ada bank besar yang pemilik badannya dari petani. Malaysia punya Bank Rakyat Malaysia, banknya para petani,” tuturnya.
Berbeda dengan di Indonesia, kendati telah memiliki landasan konstitusional mengatur tentang perkoperasian, tetapi masih belum mampu memberikan kesejahteraan layak bagi petani. Hal tersebut, kata NH, tak lepas dari lemahnya implementasi kebijakan pemerintah.
“Sangat kuat landasannya di Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945 dan tujuan untuk memajukan kesejahteraan umum. Tapi operasionalnya masih merangkai untuk perekonomian berbasis kapitalis, liberal,” jelasnya.
Karena itu, ia meminta agar petani dapat berhimpun di bawah naungan koperasi. Kemudian, Tri Karya Pembangunan yang digagas bersama Aziz Qahhar akan memperhatikan pembangunan berbasis infrastruktur, ekonomi kerakyatan, dan kearifan lokal agar tercipta kesejahteraan.
“Luwu Raya ini adalah salah satu daerah yang memiliki komoditi ekspor, seperti cokelat dan kopi. Kalau ini bisa dikelola dengan baik melalui koperasi, maka koperasi dunia yang membutuhkan komoditi kita akan membelinya,” tandasnya.(*)