PALOPO — Naiknya harga beras di pasaran tidak saja terjadi di Kota Palopo dan Luwu Raya, tetapi juga di belahan lain di Indonesia. Bulog dituding belum mampu menstabilkan harga beras di pasaran. Bahkan Edhy Prabowo, Ketua Komisi IV DPR RI menuding pemerintah gagal membuat bahan pokok masyarakat Indonesia itu stabil dan tidak jadi bahan permainan spekulan.
“Kenapa pemerintah tiba-tiba melakukan impor beras di saat kondisi pangan kita terbilang stabil. Menteri Pertanian pernah bilang tidak akan melakukan impor beras setidaknya hingga pertengahan 2018 karena produksinya mencukupi, ada apa ini?,” ujarnya legislator Gerindra itu dalam siaran pers yang diterima redaksi, Sabtu (13/01).
Kepada Media Duta Online, saat dihubungi Sabtu malam (14/1), Kasub Bulog Palopo, M Lutfi menjelaskan jika pihaknya sudah melakukan operasi pasar sejak 9 Januari 2018 lalu. Kata Lutfi, operasi pasar yang dilakukan Bulog tidak serta merta menurunkan harga beras tetapi biasanya secara bertahap.
“Kan baru, jadi masih berproses, tidak bisa langsung seketika saat itu juga stabil, kita ada beberapa titik operasi pasar selama Januari ini, ada di 3 titik di Pasar Andi Tadda, ada 1 titik di Rumah Pangan Malaja, dan di Pasar Niaga Palopo, atau Pasar Sentral ada 9 titik,” terang Lutfi.
Kenaikan harga kata Lufti terjadi di Parepare, dan beberapa daerah lain termasuk di Palopo.
“Jadi yang kita subsidi dalam operasi pasar ini adalah beras jenis medium, dengan harga eceran tertinggi (HET) yang diterima konsumen adalah sebesar Rp9450.
Lutfi mengaku sejak diberlakukan operasi pasar, sudah 5 ton beras yang dikeluarkan Bulog dengan nilai rupiah Rp8.100 x 5.000 Kg adalah kurang lebih Rp41 juta dalam sepekan ini.
Gejolak harga ini, kata Lutfi dipicu oleh peristiwa tahunan, jika musim panen belum tiba.
“Ini setiap tahun terjadi, selalu diawal-awal tahun begini, jika musim panen belum tiba, ditambah mungkin ada daerah yang cuacanya hujan terus, jadi bisa dimaklumi, tetapi bulog terus akan lakukan operasi pasar sampai harganya stabil,” kuncinya.(*)
BACA JUGA: Harga Beras Meroket, Legislator Gerindra Tuding Pemerintah Bohongi Rakyat