Bratislava – Desain rumah zaman now justru lebih simpel dan mungil. Seperti contohnya rumah berbentuk telur dari Slowakia ini. Asyiknya, rumah ini bisa diajak traveling.
Rumah berbentuk telur ini dibuat oleh seorang desainer dari Slowakia. Rumah berdesain futuristik ini diberi nama The Ecocapsule.
Dilihat Media Duta Online dari laman Detik, Kamis (8/3/2018), sesuai dengan namanya, bentuknya memang seperti kapsul karavan. Ada pula yang menyebut bentuknya mirip telur. Yang jelas, rumah mungil ini ditanamkan teknologi yang sangat ramah lingkungan.
Konstruksi rumah telur ini terbuat dari cangkang fiberglass dan kerangka aluminium yang ringan namun kuat. Selain itu, atapnya menggunakan panel tenaga surya. Sebuah kincir angin pun ditanamkan di salah satu sudut atap rumah.
(The Ecocapsule)
|
Fungsinya jelas untuk memproduksi listrik sendiri untuk keperluan rumah tersebut. Dari kincir angin bisa memproduksi hingga 750 watt daya listrik, sedangkan dari panel tenaga surya bisa menghasilkan sampai 880 watt.
Kebutuhan listrik rumah ini pun terpenuhi, tanpa perlu instalasi listrik berbayar. Selain itu, The Ecocapsule ini bisa menampung air hujan untuk kebutuhan sehari-hari penghuni rumah. Label rumah ramah lingkungan pun layak disematkan untuk rumah telur ini.
(The Ecocapsule)
|
Meski mungil, (luasnya cuma 8,4 meter persegi), tetapi The Ecocapsule punya kelengkapan layaknya rumah konvensional lainnya. Ada tempat tidur, dapur, dan juga toilet.
Toiletnya sudah menggunakan sistem kompos pula, sehingga lebih ramah lingkungan. Traveler bisa tinggal dengan nyaman, seperti di rumah biasa.
(The Ecocapsule)
|
Lebih kerennya lagi, rumah telur ini bisa diajak traveling alias bisa berpindah-pindah dengan mudah. The Ecocapsule bisa ditarik oleh mobil karavan, atau bisa dipindahkan dengan helikopter.
Ya, The Ecocapsule bobotnya cukup ringan sehingga bisa dipindahkan pakai helikopter. Rumah telur ini pun bisa diletakkan dimana saja. Bisa di tepi pantai, di tengah hutan, atau bisa juga di pegunungan.
Rumah telur ini bisa traveler miliki dengan menebus harga ke penjualnya. Sang desainer mematok harga rumah ini sekitar US$ 100 ribu Rp 1,3 M. Harga segitu memang tergolong mahal. Tetapi tidak bagi traveler dengan jiwa petualang dan ramah lingkungan. Bagaimana?
(Courtesy: Detik/*)