Masamba — Tidak kurang dari 250 anak pilihan terbaik dari 23 daerah di Provinsi Sulawesi Selatan ikut berpartisipasi pada Festival Forum Anak Sulawesi Selatan (FFASS) yang kali ini dipusatkan di Masamba, Kabupaten Luwu Utara. Saat parade defile, 250 anak dari seluruh daerah tampil memukau di cara pembukaan yang dihadiri Bupati Luwu Utara dan beberapa pejabat Pemprov Sulawesi Selatan serta para Kepala SKPD Lingkup Pemda Luwu Utara, Kamis (29/3), di Lapangan Taman Siswa (Tamsis) Masamba.
Mereka memeragakan beberapa atraksi dan tarian kreasi menarik yang melahirkan applaus yang bergemuruh dari para tamu dan penonton yang hadir. Bahkan tetamu yang duduk di tribun VIP ada yang berdiri. Yang paling menyita perhatian adalah tuan rumah, Luwu Utara. Sebagai peserta terbanyak, Forum Anak Luwu Utara juga menampilkan tarian kreasi 4 etnis. Tarian ini adalah tari kreasi dengan kolaborasi 4 etnis yang menggabungkan gerak tari dari etnis Luwu, Bugis, Makassar, dan Tana Toraja.
FFASS 2018 dibuka Staf Ahli Gubernur Bidang Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan Pemprov Sulsel, Muhammad Hasan SH., MH., yang hadir mewakili Gubernur Syahrul Yasin Limpo. Dalam sambutan Gubernur yang dibacakannya, Hasan mengatakan, FASS pada intinya adalah perwujudan implementasi pemenuhan hak partisipasi anak yang telah dimandatkan dalam konvensi PBB tentang anak serta UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.
“Dua regulasi ini mengamanahkan kepada kita bahwa setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh dan berkembang serta berpartisipasi secara wajar dan berhak mendapatkan perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi,” ujar Hasan. Ia menambahkan, setiap anak berhak ikut serta dalam proses pembangunan daerah. “Partisipasi anak tidak hanya diwujudkan di dalam rumah dan lingkungan saja, tetapi partisipasi anak yang tertinggi adalah keikutsertaannya dki dalam proses pembangunan,” terang Hasan.
Sementara itu, Bupati Indah Putri Indriani dalam sambutannya mengatakan, ditunjuknya Lutra sebagai tuan rumah tidak terlepas dari kepercayaan pemerintah provinsi yang menilai Lutra layak menjadi tuan rumah karena sarana dan prasarananya layak menjadi tempat paling nyaman. Bukan itu saja, lanjut Indah, komitmen pemerintah daerah yang selalu berpihak kepada kebutuhan anak juga menjadi penilaian tersendiri. “Apa yang menjadi arah pembangunan kita tentu berpihak pada kebutuhan anak, baik secara kualitas maupun kuantitasnya,” sambung Indah.
“Adalah kehormatan bagi kami karena telah diberikan kepercayaan sebagai tuan rumah. Tentu bukan sekadar sebagai tempat penyelenggaraan semata, tetapi yang jauh lebih penting adalah kita berharap bahwa dari Luwu Utara ini kita akan mendengarkan suara anak Sulawesi Selatan yang menginginkan yang terbaik dan tentunya akan kita bawah ke forum yang lebih tinggi, yaitu forum anak tingkat nasional,” pungkas Indah Putri di hadapan ratusan peserta FASS yang kali ini mengangkat tema “Anak Unggul Saling Merangkul Wujud Aksi Rupa Kreasi”.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Murlina Muallim, dalam laporannya mengatakan bahwa FFASS bertujuan untuk memberikan wadah penyaluran hak partisipasi anak serta meningkatkan partisipasi anak, di mana setiap perwakilan Forum Anak Kabupaten/Kota nantinya akan menentukan delegasi forum anak sulsel ke tingkat yang lebih tinggi. “Ada beberapa agenda yang akan kita lakukan, di antaranya adalah Evaluasi Proker Forum Anak Sulsel 2017/2018, Pemilihan Forum Anak Sulsel 2018/2019, dan Penyusunan Rencana Aksi Daerah Forum Anak Sulsel 2018/19,” ungkapnya.(LH/*)