JAKARTA — Informasi terakhir dirilis Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Sutopo Purwo Nugro menyebut korban tewas akibat terjangan tsunami Selat Sunda di Anyer dan Lampung mencapai 168 orang tewas.
Sementara korban luka-luka tercatat 745 orang, dan 30 orang lainnya masih di-nyatakan hilang. ” Dari peristiwa ini ada 558 rumah rusak, sembilan hotel rusak,” sebut Kapusdatin,BNPB, dalam keterangan pers di Yogyakarta, Minggu (23/12) pagi tadi.
Ia juga menyebut akibat dampak tsunami terjadi kerusakan sedikitnya 60 tempat kuliner dan sekitar 300 kapal yang rusak di sekitar pantai.
Diketahui sebelumnya, tsunami menerjang Selat Sunda sekitar Sabtu (22/12) malam pukul 21.27 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memaparkan fenomena Tsunami Selat Sunda kemarin termasuk langka dan hingga kini penyebabnya belum bisa dipastikan.
Kapolri Jendral Tito Karnavian juga menyebut total korban meninggal berjumlah sekitar 150 sampai 160 orang. Hal itu dia terima dari laporan di lapangan usai kejadian berlangsung. ” Ini info sementara,” kata Tito saat ditemui di Polda Metro Jaya sebelum berangkat ke Pandeglang, Banten, Minggu tadi. (BNPB/JNN/NAS)