Sumpah Pemuda, Kelompok Pelajar dan Mahasiswa Palopo Aksi Bersama Tuntut Sejumlah Kasus Korupsi Dituntaskan

PALOPO — Tepat di Hari Sumpah Pemuda, pada tanggal 28 Oktober 2017, sejak pukul 09.00 wita, sekelompok pemuda pelajar dan mahasiswa turun ke jalan untuk memperingati hari bersejarah bagi bangsa Indonesia tersebut.

Aksi ini dilakukan serentak di tiga titik, yakni, Perempatan Lampu Merah Dinasty Jalan Dr Ratulangi, perempatan Lampu Merah Unanda Jalan Sultan Hasanuddin, dan di Perempatan Lampu Merah Binturu Jalan Jend Sudirman, Kota Palopo,

Bacaan Lainnya

Sedikitnya 150 massa mengatasnamakan Aliansi Gerakan Mahasiswa Pemuda Palopo (GEMPA) melakukan aksi sambil orasi dan membentangkan spanduk dan poster.

Sang Jendral Lapangan, Ibriansyah Irawan (Aktivis HAM Lutim  yang juga mahasiswa IAIN Palopo Fak Tarbiyah Semester 11 itu berorasi menuntut kejelasan penanganan sejumlah kasus korupsi di Kota Palopo.

Di Perempatan Lampu Merah Dinasty aksi Aliansi Gempa ini dipimpin Ghio Maulana selaku Ketua LMND Kota Palopo.

Aksi ini melibatkan selain LMND Palopo sendiri juga nampak IMWAL (Ikatan Mahasiswa Walenrang), Hippermaku (Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kolaka Utara) Cabang Palopo, HIPMA (Himpunan Pelajar Mahasiswa) Lutra, BEM IAIN Palopo, dan IPMAL (Ikatan Pemuda Mahasiswa Luwu).

Selain melakukan orasi secara bergantian, mereka juga membagikan selebaran, membawa bendera lembaga, membentangkan spanduk bertuliskan “Aliansi Gempa Palopo Tuntaskan Kasus Kandang Ayam, Trotoar, Lingkar Barat, Taman di Palopo dan Pipa”, serta spanduk bertuliskan “Aliansi Gempa Palopo menuntut Tuntaskan eKTP, Laksanakan Pasal 33, Tuntaskan KKN”.

Sementara itu aksi di Pertigaan Lampu Merah Binturu Jalan Jend Sudirman, tampak sekitar 60 massa Aliansi Gempa dipimpin M Aswan selaku Presiden BEM STIEM.

Ada lima elemen yang bergabung di tempat ini, antara lain, IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), HMRI (Himpunan Mahasiswa Rongkong Indonesia), HMI MPO Cabang Palopo, BEM STIEM, Palopo, BEM STKIP Muhammadiyah dan BEM ESA Univ Cokroaminoto.

Lain lagi di Perempatan Lampu Merah Unanda Jalan Sultan Hasanuddin, disini hanya terlihat sekitar 40-an massa Aliansi Gempa. Dimana elemen yang ikut ambil bagian masing-masing, KMHDI (Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia) Palopo, HAM (Himpunan Aksi Mahasiswa) Luwu Timur, HAM (Himpunan Aksi Mahasiswa) Bastem, Permakes (Perhimpunan Mahasiswa Kesehatan),
PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia), IPMAL LUTRA.

Selain membagi selebaran mereka juga membentangkan spanduk dengan pesan yang sama.

Dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda 2017 ini, ada tujuh butir tuntutan yang disuarakan massa Aliansi Gempa ini yakni:

1. Laksanakan Pasal 33 UUD 1945
2. Bersihkan praktek KKN yang telah menjamur di NKRI
3. Tuntaskan kasus korupsi kandang ayam
4. Tangkap pelaksana kegiatan pembangunan Jalan Lingkar Barat
5. Transparansikan perkembangan penyidikan pembangunan Taman Kirab dan Pedistrian tahun 2016
6. Lakukan pemeriksaan pembangunan Pedistrian Jalan Jend Sudirman yang terindikasi korupsi.
7. Percepat proses penanganan kasus korupsi pemasangan pipa di Kec Telluwanua.

Kelompok ini menyebut aksi pada hari ini baru sebatas pra kondisi untuk aksi pada 30 Oktober lusa. Mereka akan kembali turun ke jalan dengan memilih tiga titik yakni di Polres Palopo, Kantor Kejari dan Balaikota Palopo,  “Ada sekitar 150 massa Aliansi Gempa dengan tuntutan yang sama akan kembali turun,” tandas Ibriansyah.

Laporan: Desi

Pos terkait