Akhirnya, Arab Saudi Tuntut Hukuman Mati Lima Terduga Pembunuh Wartawan J Khashoggi

JNN, RIYADH — Persidangan yang mulai dibuka hari ini, Kamis (3/1/2019) kemarin, di pengadilan tinggi di Riyadh. Oleh Jaksa Agung Arab Saudi berencana akan menuntut hukuman mati atas lima dari sebelas terdakwa pembunuhan Jamal Khashoggi di Kantor Konsulat Arab Saudi, di Turki , 2-Oktober 2018.

Rencana tuntutan hukuman mati tersebut seperti di rilis Kantor berita Saudi, SPA. Dalam persidangan awal ini (3/1/2019) dilaporkan SPA,
seluruh 11 tersangka hadir didampingi masing-masing kuasa hukumnya dalam sidang perdana tersebut. Dikutip kontributor JNN dan kantor berita AFP, aparat Saudi belum mengungkap nama kesebelas terdakwa itu. Namun lima diantaranya akan dituntut hukuman mati.

Seperti diketahui, Jamal Khashoggi adalah wartawan pengkritik Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MbS). Ia tewas dibunuh di dalam gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu.

Jaksa Agung mengaku telah mengajukan permintaan resmi kepada Turki untuk menyerahkan barang bukti kasus tersebut, namun belum mendapat respons dari Ankara.

Meski sempat membantah, Saudi mengakui Khashoggi tewas di dalam konsulatnya. Namun, mereka menegaskan kerajaan tak terlibat dalam konspirasi pembunuhan koresponden The Washington Post tersebut.

Saudi menganggap pembunuhan Khashoggi dilakukan oleh pejabat mereka di luar kewenangan. Hingga kini, Saudi telah menahan 21 terduga pelaku pembunuhan Khashoggi.

Pembunuhan Khashoggi masih menjadi teka-teki bagi Turki. Kepolisian belum bisa memastikan keberadaan jasad wartawan itu, yang dirumorkan dimusnahkan menggunakan cairan asam oleh tim pembunuh.

Namun, baru-baru ini, media lokal Turki merilis rekaman kamera pemantau atau CCTV yang memperlihatkan tiga pria membawa lima koper dan dua tas besar ke dalam rumah dinas Konsul Jenderal Saudi di Istanbul. Kantong-kantong dan koper itu diduga berisikan jasad Khashoggi yang sudah dimutilasi.

Turki menuding pembunuhan Khashoggi didalangi oleh pejabat tinggi Saudi. Badan Pusat Intelijen Amerika Serikat (CIA) juga dilaporkan sudah menyimpulkan bahwa MbS memerintahkan langsung pembunuhan tersebut.

Selama ini, Turki mendesak Saudi mengekstradisi seluruh tersangka tersebut, tapi negara kerajaan itu menolaknya.

Ankara pun mengancam akan membawa investigasi kasus Khashoggi ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama sejumlah negara lainnya. (JNN/NAS)

Pos terkait