Belum Cukup Sejam ‘Silaturahmi’, Sejumlah Ruas Jalan di Kota Palopo Sudah Digenangi Banjir, Penyebabnya Klasik: Drainase Buntu!

MEDU-ONLINE, PALOPO | Sejumlah kawasan di kota Palopo kembali terendam banjir akibat hujan deras yang turun pada Minggu malam sekira pukul 21.00 WITA, 22 Mei 2022.

Air hujan yang silaturahmi tak cukup satu jam langsung membuat beberapa ruas jalan utama di Palopo tergenang banjir.

Paling mencolok, terlihat di Jalan Jenderal Sudirman, terusan Andi Djemma, dekat SDN Surutanga, kemudian di sekitar jembatan Ammasangan, toko segitiga emas/Tuuk Tea, kawasan Jl Belimbing, Jl. Haji Hasan kelurahan Ammasangan Wara, Salotellue, Jalan Sungai Pareman 2 Sabbamparu Wara Utara dan lain-lain.

Bukan hanya itu, sejumlah rumah warga juga terlihat mendapat “kunjungan” air hujan yang meluap masuk sampai ke ruang tamu hingga dapur dan kamar tidur warga setempat.

Sebelumnya, pada Rabu malam (18/5/2022) lalu “silaturahmi” dadakan juga terjadi pada jam yang sama, di malam hari di rumah warga di alamat yang seperti disebutkan diatas tadi.

Salah satu netizen, Mastan bahkan menulis curhatannya di grup Info Kejadian Kota Palopo dan sekitarnya. Ia mengeluhkan banjir di daerahnya yang tidak mendapat perhatian serius instansi terkait.

“Meluapnya air sungai yang mengalir di wilayah Sungai Pareman kota Palopo mengakibatkan puluhan rumah warga terendan air bercampur lumpur, adapun air yang meluap masuk melalui mulut got yang sementara dikerjakan di wilayah tersebut yang langsung mengarah ke aliran sungai. Sementara ini kami dari warga kelurahan Sabbamparu mengharapkan kepada pihak kontraktor yang mengerjakan proyek pembuatan got dan tanggul di wilayah Sungai Pareman agar benar benar memperhatikan asas manfaat. Agar tidak menimbulkan banjir seperti sekarang ini…” tulis warga kelurahan Sabbamparu itu.
Netizen lain, Dhanton juga mengirim video tentang banjir di rumahnya dimana dalam video berdurasi 32 menit, nampak mulai dari teras  rumahnya yang terlihat sejumlah motor matik sedang terparkir terpantau luapan banjir setinggi 40 cm, masuk ke dalam rumah warga Jl Sungai Pareman 2 tersebut.
Dari pantauan media ini, salah satu penyebab air tergenang hingga banjir “dadakan” yang meskipun durasinya tidak terlalu lama, namun cukup merepotkan warga itu – sebabnya adalah parit atau drainase yang buruk.
Sejumlah drainase yang entah oleh sampah yang menumpuk atau memang, saluran drainase yang tadinya ada, namun kini ada sebagian yang sudah “hilang” tertimbun material lain seperti tanah atau sampah.
(*)
Tonton juga: DISINI

 

 

 

Pos terkait