MEDU.ONLINE – Dua lembaga survei merilis hasil survei terbarunya jelang Pilwalkot Makassar 2020. Hasilnya, menempatkan duet Moh Ramdhan “Danny” Pomanto-Fatmawati Rusdi di posisi teratas.
Meski untuk posisi kedua hingga ke empat, terdapat perbedaan. Namun baik di survei Intelegensia Research and Consulting (IRC) maupun PT General Survei Indonesia (GSI), Danny Pomanto selalu di urutan pertama.
Padahal, Danny-Fatma yang sudah mendapat rekomendasi dari Partai Nasdem belum “tancap gas” atau “gas full”. Baru sekadar memperkenalkan kepastian maju berpasangan. Terutama Fatmawati, baru akan memulai sosialisasi pencalonannya.
Sesuai hasil survei GSI yang dirilis, Minggu (28/06/2020), Danny-Fatma mengantongi elektabilitas 36,8%. Disusul Appi-ARB 32,5%, Syamsu Rizal-Fadli Ananda 19,6%, dan Irman Yasin Limpo yang disimulasikan berpasangan dengan Andi Yagkin Padjalangi 3,1%.
Sementara hasil survei IRC yang dipublish, Senin (29/06/2020), Danny Pomanto stabil di posisi pertama dengan elektabilitas 27,8%. Belum disimulasikan berpasangan dengan Fatmawati.
Bedanya di hasil survei yang pengambilan datanya 10-20 Juni 2020, posisi kedua justru ditempati Irman Yasin Limpo dengan persentase 19,4%. Lalu disusul Syamsu Rizal 18,2%, dan Munafri alias Appi 9,1%.
Direktur Riset IRC, Harno Riadi menuturkan, sesuai potret survei yang ditemukan lembaganya, masih ada sekira 25,5% yang belum menentukan pilihan, atau tidak menjawab saat ditanya mengenai arah dukungannya.
“Belum menentukan pilihan berada di angka 25,5%,” sebut Harno, Senin (29/06/2020).
Seperti diketahui, Danny-Fatma baru dua pekan terakhir diwacanakan berpasangan sebelum mendapat rekomendasi dari Nasdem. Duet yang dinilai banyak pihak bisa saling melengkapi, sejauh ini belum memassifkan sosialisasi berpasangan.
Jika berdasar dari hasil survei dari dua lembaga yang berbeda, maka bisa diprediksi Danny-Fatma akan terus meningkatkan elektabilitasnya di sisa waktu yang ada bila sudah massif bersosialisasi pasangan. Apalagi, tingkat pengenalan Fatma masih rendah. Sehingga bila “gas full”, maka kenaikan pengenalannya berpotensi meningkatkan elektabilitasnya. (*)