JAKARTA — Selepas menunaikan ibadah salat Zuhur, Presiden Joko Widodo bersilaturahmi dengan sejumlah ulama dan tokoh masyarakat dari Provinsi Aceh di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 5 Maret 2019. Kurang lebih 94 ulama dan tokoh masyarakat Aceh yang datang mengunjungi Presiden dalam acara tersebut.
“Kami silaturahmi dengan Pak Presiden. Pak Presiden sudah pernah ke Aceh berapa kali, maka kami ke sini,” ujar H. Nuruzzahri Yahya (Waled Munir Nu) selepas pertemuan.
Nuruzzahri Yahya, akrab disapa Waled Nu, mengatakan bahwa banyak program pemerintahan Presiden Jokowi yang amat menguntungkan umat, khususnya lingkungan pondok pesantren. Maka, kedatangan para ulama dan masyarakat Aceh ini dimanfaatkan untuk menyampaikan ucapan terima kasih atas program-program itu.
“Banyak sekali program-program Pak Jokowi, yang telah dan yang akan dikerjakan, menguntungkan umat dan dunia pesantren. Pak Jokowi juga telah mengesahkan hari santri, kami di pesantren pasti terima kasih,” tuturnya.
Menjelang pesta demokrasi lima tahunan, dirinya juga menyampaikan pesan kepada seluruh pihak agar selalu berbicara benar dan tidak turut menyebarkan kabar bohong yang dapat memecah belah umat. Ia juga berharap agar pemilihan presiden dan legislatif mendatang dapat dilalui dengan damai.
“Hadapi pesta demokrasi ini dengan damai dan penuh pengertian. Berlaku sopan, jangan menyebar fitnah, dan jangan sampai memecah belah bangsa,” ucapnya.(Rls)