MEDU.ONLINE – Tanaman porang menjadi perbincangan beberapa waktu terakhir ini. Pasalnya tanaman yang satu ini disebut-sebut mampu menghasilkan keuntungan berlipat ganda. Sehingga sejumlah petani di Indonesia ingin membudidayakan tanaman jenis umbi itu.
Diketahui, porang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan aneka makanan. Di antaranya mie shirataki, beras analog (beras nonpadi), agar-agar konyaku, tahu, hingga sebagai bahan kesehatan karena umbi porang memilki kandungan glukomannan.
Awal kemunculan budidaya porang berawal saat Paidi Pria 37 tahun yang tinggal di Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun ini menjadi seorang miliarder setelah membudidayakan porang. Mantan pemulung tersebut menjadi miliarder gegara membudidayakan tanaman porang.
Tanaman porang disebut mempunyai potensi ekonomi yang tinggi dengan modal sekira Rp 60 juta, setiap satu hektare lahan bisa ditanami sekira 40 ribu bibit.
Ketika siap panen, kira-kira 1,5 tahun setelah penanaman, masing-masingnya akan mencapai berat setidaknya dua kilo. Artinya, setiap hektare akan menghasilkan 80 ton. Dengan harga jual per kilo Rp10 ribu, maka setiap hektare lahan porang bisa menghasilkan Rp800 juta.
Maka dari itu, Walikota Palopo HM Judas Amir memboyong Penyuluh Pertanian Kota Palopo melakukan studi banding ke Kebun Porang Semangat Milenial di Desa Talumae Kecamatan Watangsidenreng Kabupaten Sidrap, Sabtu (29/08/2020).
Kedatagan Walikota Palopo HM Judas Amir disambut inisiator budidaya porang Sulawesi Selatan Syaharuddin Alrif, Kedatangannya untuk mempelajari cara membudidaya porang.
Juda Amir mengatakan dirinya sengaja memboyong penyuluh kota Palopo untuk belajar budidaya porang di Sidrap, karena melihat prospek porang yang sangat luar biasa.
“Waktu Pak Menteri Pertanian datang, saya sudah niatkan untuk memboyong penyuluh kita di Palopo untuk datang belajar di dini. Prospek porang ini kedepan sangat luar biasa. Atasnama pemerintah kota Palopo juga menyampaikan selamat atas penghargaan yang diterima Syaharuddin Alrif dari Menteri Pertanian Sebagai Petani Porang Inspiratif 2020,” jelas Judas Amir.
Syaharuddin Alrif yang juga Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan ini adalah penggagas tanaman porang di Sulsel mengatakan bahwa dirinya memulai ini dari lahan tidur yang dikelola dengan baik sehingga seperti ini.
“Terima kasih atas kunjungan Pak Walikota Palopo yang sudah ketiga kalinya datang ke perkebunan porang kami. Semangat pak Walikota untuk ikut menggerakkan pertanian di kota Palopo sangat luar biasa. Apalagi kedatangan ayahanda kita ditemani para penyuluh pertanian yang menjadi ujung tombak penggerak pertanian khususnya di kota Palopo” jelas suami Hj.Haslinda Hasan ini
Saat ini, Syaharuddin Alrif telah memfasilitasi masyarakat Sulsel untuk memulai menanam porang. Menurutnya bertani porang harus memiliki semangat kerja yang harus total agar hasilnya juga luar biasa.
“Setelah kunjungan ini, saya berharap para penyuluh langsung bergerak menyampaikan ini kepada petani kita di kota Palopo. Semoga bisa memotivasi petani petani kita untuk terus lebih giat bekerja. Di perkebunan porang kami juga telah banyak memfasilitasi petani yang ingin bertani porang, mulai dari penyediaan bibit bahkan sampai penjualan hasil porang kami akan fasilitasi, tentu kerja seperti ini dibutuhkan konsistensi dan semangat kerja agar hasilnya mengembirakan. Jangan malu jadi petani,” jelasnya.