Blusukan ke Pasar Tradisional, NH Rekam Keinginan Warga

MAKASSAR — Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut satu Nurdin Halid kembali melakukan blusukan ke pasar tradisional. Kali ini, pasangan Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar tersebut berkunjung ke Pasar Terong dan Pasar Kalimbu, Kecamatan Bontoala, Makassar, Selasa (6/3) pagi.

Dalam kunjungan ini, NH berbincang dengan sejumlah pedagang dan pembeli. Ia pun bertanya seputar ketersediaan stok barang dan keterjangkauan harga jual.

Bacaan Lainnya

Selain itu, Ketua Dewan Koperasi Indonesia ini juga menerima keluhan dari sejumlah pedagang terkait alasan menjamurnya lapakan hingga ke badan jalan. Meski telah disediakan area di dalam pasar, pedagang masih enggan menempati karena tingginya retribusi sewa.

“Saya mendengarkan keluhan pedagang. Mereka tidak bersedia masuk ke dalam pasar karena dikenakan bea tinggi. Karena pasar di pihak ketiga kan. Kalau saya jadi gubernur, hal-hal seperti ini tidak bisa dibiarkan,” tuturnya.

Di Pasar Terong Makassar, misalnya, pedagang lebih banyak menggelar barang jualan pada badan jalan di sekitar pasar. Adapun bangunan atau gedung utama pasar sepi aktivitas. Kondisi serupa juga terjadi saat NH mengunjungi Pasar Bajoe, Kabupaten Bone, Jumat (2/3) lalu.

Program penataan pasar turut menjadi perhatian utama bagi NH agar mampu menghadirkan kenyamanan bagi seluruh warga. Dengan pengelolaan pasar yang tak semrawut, pasar akan ditatat dengan memperhatikan azas kepentingan bersama. Sehingga, pedagang dan pembeli dapat berinteraksi dengan efektif tanpa merasa ada gangguan.

“Makanya, pedagang harus ditata, masuk ke dalam pasar. Boleh berdagang, tapi tidak boleh mengganggu orang, mengganggu lalu lintas,” ujarnya.

Sesuai dengan komitmen dalam memajukan ekonomi kerakyatan, NH menjamin pedagang mikro dan kecil dapat menjalankan usahanya dengam lancar. Karena itu, dirinya tidak ingin menjadi pemimpin, kemudian pedagang kecil yang mengandalkan modal pas-pasan harus ditekan dengan harga sewa yang mencekik.

“Tapi jangan juga sampai penghasilan mereka menurun karena pindah ke dalam pasar, karena kurang pembeli yang masuk. Karena itu kita ciptakan penataan yang mengakomodir kepentingan bersama, pembeli bisa nyaman,” tandasnya.(*)

Pos terkait