MAKASSAR — Soliditas pengurus, kader dan simpatisan Partai Hanura jelang kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 27 Juni mendatang dihawatirkan akan goyah.
Hal ini lantaran terjadinya kisruh ditingkat elit dimana ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura Oesman Sapta Oddang (OSO) dikabarkan dipecat melalui mosi tidak percaya dibawah komando sekretaris jenderal (Sekjen) DPP Syarifuddin Sudding yang didukung pengurus harian di DPP.
Hingga berita ini dibuat, DPP Hanura masih menggelar rapat bersama pengurus DPD Hanura se Indonesia di Hotel Ambhara Jakarta Selatan yang kabarnya ikut dihadiri sang pendiri Wiranto, dan tokoh lainnya seperti Soebagyo HS serta Fachrul Rozi.
Tak menerima dipecat, OSO yang juga ketua DPD RI ini balas dengan mengancam memecat Syarifuddin Sudding yang tak lain adalah anggota DPR RI ini dari posisinya selaku sekjen.
OSO sendiri juga melontarkan ancaman balik manakala Wiranto merestui pemecatan dirinya maka tentu ia juga akan melakukan pemecatan balik, apalagi namanya yang terdaftar di Kemenkumham sebagai ketua umum partai.
Syarifuddin Sudding yang ingin dimintai tanggapannya soal soliditas kader Hanura di Sulsel pasca adanya aksi saling memecat hanya berujar pendek. Maaf dik, saya masih ikut rapat di DPP Hanura,”ujar Sudding, Senin (15/1) minggu lalu.
Ketua DPD Hanura Sulsel Andi Ilhamsyah Mattalatta maupun sekretaris DPD Affandi Agusman Aris juga belum memberikan jawaban atas adanya potensi soliditas kader jelang Pilgub, Pilwali dan Pilbup di Sulsel. Adapun wakil ketua Hanura Sulsel Imbar Ismail mengaku kisruh di DPP tidak begitu mengganggu soliditas kader di Sulsel.
“Ini kan hanya di jakarta, tentu tidak begitu mengganggu didaerah,”jelas Imbar yang juga legislator Hanura Sulsel dua periode ini.
Jika salah satu partai pengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Nurdin Halid-Abd Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) yakni Hanura diprediksi goyah, maka lain halnya dengan partai pengusugn pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS) yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bahkan merapatkan barisan.
PKS bahkan menggelar konsolidasi di Makassar, Senin (15/1).Selain untuk memantapkan pemenangan NA-ASS, Tim Pemenangan Pemilu dan Pilkada DPP PKS hadir memberikan arahan dalam pertemuan khusus dengan pengurus dan kader di Hotel Remcy-Makassar.
“Salah satu poin utamanya adalah penyampaian mengenai Hasil Musyawarah Majelis Syura yang dilaksanakan tanggal 13-14 Januari yang baru berakhir kemarin yakni usulan nama-nama calon Presiden internal PKS dan diminta sosialisasi untuk berpasangan dengan koalisi Pilpres Ke-9,” ujar fungsionaris DPW PKS Sulsel Ariady Arsal.
Menurut Ariady yang juga legislator PKS Sulsel dua periode ini nama-nama capres sesuai urutan suara hasil Pemilihan Raya internal PKS adalah Ahmad Heryawan, Hidayat Nurwahid, M Anis Matta, Irwan Prayitno, M Sohibul Iman, Salim Segaf Aljufri, Tifatul Sembiring, dan Almizammil Yusuf. Selain itu juga terapat nama Mardani Alisera.
“Hadir dari DPP Ketua Tim Choirul Anwar, Wakil Ketua Almuzammil Yusuf, sekretaris Abdul Hakim dan anggota Tim Pemenangan Pusat Habib Abu Bakar Alhabsyi,”jelas Ariady.
Sementara itu, bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS) menargetkan pembentukan kantor sekretariat gabungan (Setgab) di 24 Kabupaten Kota di Sulsel. Target tersebut diharapkan rampung pada 3 bulan kedepan atau April mendatang untuk pemenangan pasangan dengan tagline Prof Andalan.
Setgab Prof Andalan merupakan gabungan dari 3 partai yang berkoalisi mengusung yakni PAN, PKS, dan PDIP. Hal tersebut dikemukakan Ketua Setgab Provinsi Sulsel, Taufiq Fahruddin ketika menggelar konferensi pers di Posko Setgab Sulsel, Jalan Mongonsidi, Makassar, Senin (15/1) pekan lalu.
“Kita telah menargetkan, terbentuknya setgab di 24 kabupaten kota pada 3 bulan ke depan atau April mendatang,”ujar Taufiq yang tak lain adalah saudara ipar NA ini.(*)