LUMAJANG — Warga Lumajang digemparkan dengan ditemukannya benda pusaka Kerajaan Majapahit Payung Tunggul Naga Di Petilasan Situs Benteng Adi Pati Aria Wiraraja Lumajang.
Bagi kebanyakan orang pasti tidak menginginkan jika kerja ‘ahli spritual’ walaupun digaji dengan bayaran mahal, apalagi da pekerjaan sebagai ‘ahli spritual’ tersebut hanyalah sebagai pekerjaan yang di jalani tanpa ada bayaran upah kerja tetap alias suka rela saja.
Namun tidak demikian yang dilakoni Abdul Hamid (50) Warga Desa Wonorejo RT 008 RW 003, Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang.
Hamid mengaku dirinya merasa ditunjuk sebagai pemegang pusaka payung Tunggul Naga Kerajaan Majapahit melalui mimpi spritualnya dua kali.
Pertama di dalam spritualnya datang kepada dirinya ditahun 2006, pada waktu itu dirinya masih ingat dipertengahan bulan ketiga Maret 2006, tepat sekitar tanggal 15 Maret 2006.
Dalam mimpi spritualnya itu, bapak beranak 2 dan beristrikan nami (49) seolah ada orang yang menyuruhnya pergi ke areal Petilasan situs Benteng Adipati Aria Wiraraja di Desa Kutornon Kecamatan Sukodono Lumajang.
Kebetulan lokasi rumah Hamid dengan lokasi areal Petilasan situs benteng tersebut tidak terlalu jauh sekitar 2 kilometer dari rumah Hamid.
Menurut Hamid selama dirinya menjalani profesi sebagai orang spritual dirinya pernah melihat seolah-olah di areal Petilasan situs Benteng Adipati Aria Wiraraja tersebut berdiri kokoh dan megahnya sebuah istana kerajaan komplit dengan segala pernak pernik layaknya sebuah kerajaan secara nyata ungkapnya Hamid.
Dirinya seolah dilokasi tersebut melihat sosok prajurit kerajaan atau Yang disebut para ponggawa yang berpakaian lengkap, berbau lapis besi, tangan memegang sebelah pedang dan tangan yang satunya memegang sebuah tapeng.
Badan para prajurit kerajaan itu terlihat begitu gagah dan berbadan tegap, layaknya seperti seorang prajurit TNI ataupun polisi, selain itu pula dirinya di beri sesuatu oleh seorang yang berpakaian seperti seorang raja.
“Saya sih merasa diberi pusaka Kerajaan Majapahit yang konon dibawa lari Ranggalawe dari Istana Kerajaan Majapahit lalu diamankan di wilayah Lumajang tepatnya di areal situs Benteng Adipati Aria Wiraraja namun anehnya, jika diperhatikan benda tersebut seolah melihat di dalamnya ada sebuah patung putri tasbeh, juga ada semacam benda warna merah delima, lilitan selendang gitu, “aku Hamid penuh keseriusan.
Masih menurut penuturan Hamid, bahwa sebenarnya dirinya diberi benda tersebut karena di dalam titah gaibnya semata mata hanya bisa dipegang oleh para punggowo atau raja maka raja tersebut tidak akan berani ada yang menggantikannya dan apabila dipegang oleh seorang kiyai maka kiyai tersebut akan diangkat derajatnya menjadi seorang waliyullah, dan benda tersebut sebagai alat untuk pemersatu negara.
Lanjut Hamid lagi bagi dirinya tidak dipermasalahkan, jika dirinya tidak mencoba untuk bertanya ke pada orang pintar atau bertanya kepada siapa siapa termasuk kepada mahluk mahluk yang sering ia temui di areal di situs benteng tersebut, namun bagi dirinya cukup mengerti, bahwa mungkin benda pusaka tersebut hanyalah titipan kepadanya, dan memang harus kembali kepada yang berhak menerimanya begitu pikirnya Hamid.
Selain dari Hamid hanya merasa heran tanpa terasa hampir setiap hari banyak orang yang kunjung kerumahnya baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri untuk membeli pusaka tersebut tandanya. Sedangkan menurut Juru pelihara dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Trowulan Mojokerto Sahar (68) menyatakan memang kalau sudah di kehendak oleh para beliau tidak bisa di pungkiri lagi pasti bisa, disamping itu tempat petilasan situs benteng memang sangatlah wingit di seluruh penjuru dunia, sampai sekarang pun masih banyak benda benda gaib yang ditutupi oleh mahluk gaib, Senin 06/11/2017 masih tutur Sahar, setiap bulan bulan sakral pasti banyak pengunjung mulai tingkat lokal sampai sampai ke luar kota demi untuk mendapatkan benda benda sakti dari situs benteng tersebut bebernya.(Wahyu/*)