PALOPO — Ada tiga penyebab mengapa Prof Andalan menang besar dalam Pemilihan Gubernur Sulsel, 27 Juni 2018 lalu.
Hal ini disampaikan Edy Maiseng, Koordinator Tim Pemenangan NA-ASS Kota Palopo saat dihubungi Minggu (30/6).
Menurut dia, sedikitnya terdapat tiga alasan kuat mengapa Bupati Bantaeng dua periode itu lebih disukai warga kota Palopo.
“Ada tiga faktor saya lihat, antara lain yang paling utama adalah figur dan struktur komunikasi massa yang berubah drastis. Mainstream opinion hari ini lebih dikendalikan oleh media sosial, dimana setiap individu bisa ikut bebas berpartisipasi tanpa ada halangan apapun,” ungkap Emas, sapaan akrabnya.
Selain itu, lanjut Emas, survei membuktikan bahwa angka keterpilihan lebih lebih banyak disebabkan oleh karakter positif calon dan hasil-hasil karyanya yang bisa diakses langsung oleh publik.
Dan ketiga, pola kampanye juga lebih efektif yang sifatnya personal seperti silaturrahmi ketimbang model kampanye akbar yang hanya mengumpulkan kerumunan sesaat, imbuh tokoh yang dikenal sebagai motivator dan juga notaris ini.
“Tim tidak boleh agresif menyerang lawan karena akan menimbulkan antipati publik. Paslon yang sering diserang akan cenderung menguat. Jadi kami memilih dan lebih fokus menjual figur dan rekam jejaknya yang positif, ketimbang menghujat lawan,” ungkap Emas blak-blakan.
Ternyata, pola pendekatan personal Prof NA yang intens hadir di tengah masyarakat Kota Palopo lebih efektif dan mumpuni menyedot suara dari calon lain, sebut saja pemilih IYL-Cakka dan NH-Aziz, kuncinya.
Diketahui, quick count sejumlah lembaga survei dan juga real count KPU Sulsel menempatkan Prof Andalan unggul dalam Pilgub Sulsel 2018, di kisaran angka 42 hingga 44 persen. (**)
