PALOPO — Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sudah di depan mata. Jika tak ada aral melintang, 9 April bulan depan UNBK bagi sekolah-sekolah menengah atas dan kejuruan di Kota Palopo akan segera dilaksanakan. Termasuk di salah satu sekolah papan atas di kota idaman ini, yakni SMAN 1 Palopo.
Sekolah yang berdomisili di Jalan Imam Bonjol Kelurahan Luminda, Wara Utara, kota Palopo itu tengah bersiap menyambut datangnya UNBK. Dikatakan Kepala Sekolah SMAN 1 Palopo, Muhammad Arsyad saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, 5 Maret 2018, ada sebanyak 201 jurusan IPA dan 90 jurusan IPS siswa kelas XII di sekolah yang ia asuh, kini sedang mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) sebagai prasyarat mengikuti UNBK April mendatang.
“Kami sedang melaksanakan UTS selama kurang lebih seminggu, ada 291 siswa kami khususnya kelas XII yang tahun ini akan menempuh UNBK,” terang Arsyad.
Lebih jauh dikatakan, semua persiapan termasuk simulasi UNBK sudah dua kali dilakukan dan nanti selama dua hari sejak 12 dan 13 Maret akan digelar simulasi terakhir.
“Dari dua kali simulasi yang kami lakukan, semua alhamdulillah berjalan lancar, dan yang ketiga nanti semoga semua berjalan tanpa kendala, kami tentu berharap di hari H Ujian Nasional tersebut, tak ada halangan berarti, karena semua sudah kami antisipasi termasuk kami sudah menyurat ke PT Telkom dan PLN,” papar mantan Kepsek Smanet ini.
Telkom adalah perusahaan penyedia layanan internet, sedangkan PT PLN adalah penyuplai energi listrik yang keduanya sangat vital dalam setiap pelaksanaan UNBK ini. Secara teknis, keduanya bertanggungjawab jika terdapat masalah saat ujian naisonal tengah berlangsung.
Smansa Palopo sendiri memang dikenal sebagai salah satu sekolah favorit di kota ‘Jupe’ ini, dimana setiap tahun peningkatan kualitas nilai ujian siswanya terus meningkat. Arsyad lagi-lagi berharap agar siswa-siswinya fokus pada tahapan ujian, karena barometer keberhasilan sekolah ini, kata dia, adalah pelaksanaan UNBK dengan nilai yang memuaskan.
“Harapan saya terkait nilai ujian semoga lebih meningkat, dan barometer keberhasilan suatu sekolah manakala nilainya tinggi secara rata-rata tingkat provinsi dan juga banyaknya lulusan yang tembus ke Perguruan Tinggi bonafid,” pungkasnya.(*)