MEDIA DUTA, PALOPO – Jembatan Rampoang Palopo, Sulsel, terputus akibat banjir di Sungai Pikung, Selasa (18/10/2022) malam.
Putusnya jembatan tersebut membuat arus transportasi di Jl Trans Sulawesi terhambat. Kemacaten sudah terjadi beberapa hari, karena kondisi jalur alternatif yang sempit.
Usia jembatan Rampoang sendiri sudah 45 tahun. Yakni dibangun di tahun 1977. Kerusakan awal terjadi pada abutment jembatan yang jebol dihantam air sungai.
Dalam penanganannya, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Sulsel, membangun jembatan Bailey atau jembatan darurat.
Jembatan ini dibangun di lokasi jembatan sebelumnya. Untuk penggunaannya hanya untuk beberapa bulan ke depan sebelum dibangun jembatan permanen yang baru akan tender Januari 2023.
Kepala Balai Jalan, Reiza memprediksi jembatan akan rampung maksimal 10 hari. Namun jika cuaca baik, bisa 7 hari.
“Untuk estimasi pembangunan jembatan darurat itu, maksimal 10 hari dan kalau cuaca mendukung, tidak menutup kemungkinan bisa juga rampung dalam kurun waktu 7 hari,” kata Reiza Setiawan, Rabu (19/10/22) pagi.
Jembatan Bailey tersebut dibangun dari bahan besi baja dengan lebar 4 meter dan panjang bentangan 18 meter.
“Kita fokuskan untuk merampungkan jembatan darurat dulu agar kendaraan bisa melintas,” jelas Reiza. (*)