MEDU-ONLINE | LUWU TIMUR — Rencana Asprov PSSI Sulsel menggelar Pra Porprov Group 6 Cabor sepak bola di Luwu Timur mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Diantara kelompok masyarakat yang menolak rencana tersebut adalah OKK Pemuda Pancasila Lutim, Abd Rauf Dewang dan Erwin R Sandi Ketua Pospera Lutim.
Alasannya di masa Pandemi Covid-19, semua pihak termasuk Pemkab Lutim harusnya memproteksi warganya dari kemungkinan terpapar virus Corona.
Namun sayangnya, Juru Bicara Satgas Covid-19 Luwu Timur, Masdin yang juga Kadis Kominfo itu enggan menjawab pertanyaan yang dilayangkan via WhatsApp maupun menjawab lewat telepon, saat dihubungi pihak redaksi media ini, Sabtu 17 Juli kemarin.
Bukan hanya Masdin, bahkan Kapolres Luwu Timur, AKBP Indratmoko juga yang berkali-kali dihubungi enggan menjawab pertanyaan seputar antisipasi aparat kepolisian dalam masa PPKM Mikro guna menekan wabah virus Corona, dan juga keamanan event Pra Porprov di Bumi Batara Guru tersebut.
Rencana awal, lapangan Persesos Sorowako menjadi venue perhelatan Pra Porprov di Grup 6 tersebut pada tanggal 8-11 Agustus mendatang.
Tapi karena menuai protes, akhirnya venue terpaksa dipindahkan ke Lapangan Wotu yang justru berada di tepi jalan poros.
Sikap bungkamnya dua pejabat tersebut menjadi pertanyaan besar masyarakat.
Mereka khawatir, Kabupaten Luwu Timur yang angka pertumbuhan covidnya masih masuk 5 besar tertinggi di Sulsel bisa semakin bertambah parah.
“Jika pemerintah kabupaten Luwu Timur gagal mengendalikan Covid-19 dan bahkan angkanya semakin tinggi akibat event olahraga sepakbola di lapangan terbuka yang mengundang kerumuman ribuan orang, maka kami akan turun ke jalan meminta pertanggungjawaban mereka, pihak yang kompeten soal ini. Yang jelas sudah kami warning dan beri peringatan sejak awal,” tegas Erwin R Sandi, Ketua Pospera saat dihubungi, Minggu pagi, 18 Juli 2021.
Berikut update lengkap perkembangan virus corona di Kab. Luwu Timur per tanggal 17 Juli 2021 dari data Kominfo Lutim:
1. Konfirmasi 4.468 (simtomatik 108, asimtomatik 42, sembuh/selesai isolasi 4.243, meninggal 75),
2. Probable 30 (probable 14, meninggal 16),
3. Suspek 2.065 (proses isolasi 89, discarded 1.971, meninggal 7),
4. Kontak Erat 9.164 (proses karantina 472, discarded 8.692)
(*)