PALOPO — Maraknya kasus yang menimpa kaum perempuan dan anak-anak belakangan ini membuat Pemerintah Kota Palopo segera bergerak mencarikan solusi.
Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Palopo, digelar Sosialisasi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) berlangsung di Saodenrae Convention Center (SCC), Rabu 08/11/2017.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Palopo Suriani Suli SH,MM, mengatakan. sosialisasi ini berlangsung khususnya di Kota Palopo dengan melihat kondisi di tengah masyarakat, ada beberapa kejanggalan yang harus ditanggapi serius terutama permasalahan pemberdayaan perempuan dan anak.
Walikota Palopo, HM Judas Amir dalam sambutannya menyampaikan bahwa perempuan dan anak adalah komunitas yang jumlahnya sangat banyak di negeri ini, kedua komunitas tersebut memiliki potensi yang besar untuk memajukan bangsa tapi sekaligus sangat rentan terhadapat ancaman berbagai problem sosial yang terjadi di dalam masyarakat kita sendiri, khususnya kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak, jelas Judas.
Untuk menekan laju problem-problem yang disampaikan walikota Judas Amir, dan menyikapi perkembangan atas kasus tersebut, maka keberadaan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sangat diperlukan sebagai upaya antisipasi dan pencegahan optimalisasi peran dan fungsi P2TP2A juga perlu ditopang dengan rencana aksi yang nyata, ujar Suriani di SCC.
Melalui kesempatan itu juga, Judas Amir mengajak semua pihak untuk mewujudkan Palopo sebagai salah satu daerah Kota Layak Anak (KLA) dengan membuat program yang memberi ruang yang cukup bagi anak generasi bangsa dalam mengekspresikan diri secara positif terkoordinir dan berkelanjutan.
Kegiatan ini dihadiri Forkopimda, pimpinan BUMN & BUMD Kota Palopo, para Kepala Sekolah SD SMP SMA/SMK, serta Camat dan Lurah.(indi/*)