Ketua APTISI Pusat: Borang 9 Tidak Sulit

MAKASSAR — Sistem pengelolaan Perguruan Tinggi (PT), memasuki tahapan yang lebih terkontrol dengan pemberlakuan standar sembilan, demikian ujar Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Seluruh Indonesia (APTISI) pusat, Dr. Ir. H.M. Budi Djatmiko.
Berbicara di hadapan sivitas akademika Universitas Indonesia Timur (UIT), pada acara Seminar Nasional, dengan tema “Sosialisasi Akreditasi Perguruan Tinggi Versi 3.0 (9 Standar)” yang digelar di hotel Malebu Makassar, sebagai rangkaian Milad 18 Tahun UIT, Selasa 16 Juli 2019.

Dr. Budi Djatmiko, mengingatkan bahwa perguruan tinggi yang tidak segera berbenah akan mengalami kematian. “Kita memasuki era Disrupsi, persaingan sangat ketat, dari ribuan PT yang ada kemungkinan hanya tersisa 50% saja,” ujarnya.

“Fenomena yang kita lihat dewasa ini, kebanyakan dari industri besar harus menutup usahanya, merumahkan karyawan, karena kalah bersaing,” ujarnya. Perguruan tinggi, juga akan mengalami nasib yang sama.

Hal terpenting yang harus dilakukan adalah mengenal dengan baik pangsa pasar, untuk perguruan tinggi harus memperbaiki kualitas dan mengenal karakter generasi yang akan mereka sasar. “Terutama karakter generasi yang lahir saat ini, dimana orangtuanya hidup di era digital,” ujarnya.

Borang 9 akan mendeteksi bagaimana sebuah perguruan tinggi menjalankan standar mutu layanan berdasarkan ketentuan Kemenristek Dikti. Hal itu mutlak ditunjang dengan kemitraan baik nasional maupun internasional.
Moderator seminar Wakil Rektor (WR) IV UIT, Zulkarnain Hamson, yang juga ketua panitia Milad UIT, mengatakan “UIT sedang menyiapkan diri menyambut regulasi Kemenristek Dikti, yang mengharuskan perguruan tinggi berstandar 9.”

Seminar yang berlangsung sekira 7 jam itu, dibuka Ketua BPH yayasan Indonesia Timur (YIT) Dr. Anwar M. Diah. Dihadiri jajaran pimpinan universitas, fakultas dan prodi se UIT.

Rektor UIT, Dr. Andi Maryam, dalam sambutannya mengungkapkan kesiapan UIT sudah dimulai sejak 4 tahun lalu. “Kami sudah menjalani akreditasi ISO sejak 2016,” paparnya.

Dukungan APTISI ujar Andi Maryam, sangat membantu UIT, “UIT bisa kembali bangkit berkat dukungan Prof. Budi sebagai pembina kami di APTISI,” ujarnya.

(JNN)

Pos terkait